NUNUKAN – Baharin, warga Sembakung adalah salah satu orang yang melihat dan melakukan pertolongan pertama korban terbaliknya speedboat reguler SB Riyan rute Tarakan – Sembakung yang terjadi pada Senin, (07/06/2021) kemarin.
Dia bersama dua orang rekannya bernama Yusuf dan Amat menarik speedboat ke pinggir dan mengevakuasi para korban.
Baharin menuturkan, saat kejadian ia bersama kedua rekannya menaiki perahu ketinting hendak menuju perusahaan tempat mereka bekerja.
Untuk mengusir jenuh di jalan, mereka menikmati perjalanan sembari memancing ikan di pinggiran sungai.
‘’Saat itulah kami lihat speed itu berbelok dan terbalik. Kami cepat-cepat tolong, kami tarik ke pinggir lalu segera mengeluarkan para penumpang yang terjebak di dalam speed,’’ ujar Baharin, Selasa (08/06/2021)
Kondisi speedboat yang terbalik membuat sebagian besar penumpang kesulitan keluar. Faktor itu pula yang mengakibatkan lima penumpang seketika meninggal dunia.
‘’Waktu kami keluarkan sudah lima penumpang yang meninggal. Kalau satu orang yang hilang, kemungkinan hanyut waktu kami menarik speedboat ke pinggir. Arus sungainya memang deras disini,’’ lanjutnya.
Baharin saat itu panik dan bingung harus meminta bantuan kemana. Apalagi dia sedang tidak memiliki pulsa telepon.
Ia pun terus berusaha menghubungi saudaranya bernama Khasim di Malinau dengan cara missed call.
Beruntung, Khasim cepat merespon dan menelepon Baharin. Setelah mendengar cerita kecelakaan, Khasim langsung melaporkan peristiwa tersebut ke SAR Tarakan.
‘’Jarak lokasi kejadian dengan kota memang cukup jauh, butuh waktu berjam-jam. Jadi yang penting kami selamatkan dulu penumpang, ndak kami pedulikan barang-barang mereka. Apalagi suara teriakan dan tangis, nyaring betul kami rasa,’’ kata Baharin.
Speedboat reguler SB Riyan rute Tarakan – Sembakung terbalik di perairan Desa Pelaju Kecamatan Sembakung, sekira pukul 13.28 WITA.
Dalam insiden ini dua puluh empat orang dinyatakan selamat dan enam orang meninggal dunia. (Dzulviqor)