NUNUKAN – Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan pengawasan ketat terhadap penumpang dari luar negeri, yang masuk Indonesia, melalui Pelabuhan Internasional Tunon Taka, Nunukan, Kalimantan Utara.
‘’Kita pasang thermo scanner untuk mendeteksi suhu tubuh diatas 38 derajat. Hal ini, untuk mengantisipasi masuknya Influenza Like Ilness (ILI),’’ ujar Kepala Kantor KKP Tunon Taka, Nunukan, dr Bahrullah, Sabtu (20/4/2024).
Pengawasan itu, merujuk SE Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Nomor : HK.02.02/C/4294/2023 tentang kewaspadaan dini terhadap virus influenza dan SARS COV-2 melalui pelaksanaan surveylans sentinel Influenza Like Illness (ILI).
Sedikitnya ada 14 KKP di Nusantara, yang menjadi pintu masuk negara. Dan mewajibkan pengawasan melekat bagi kedatangan luar negeri.
‘’Surat Edaran, kami terima Maret 2024. Kita sudah lakukan rapat dengan Kementrian juga, membahas bagaimana mekanisme pengawasan, dan sistem pelaporannya. Kita juga sudah melakukan pengetatan dan skrining di pelabuhan untuk kedatangan dari luar negeri,’’ tegasnya.
Bahrullah mengatakan virus ILI, menjadi perhatian organisasi kesehatan dunia WHO, karena penyebarannya yang sangat cepat dan berpotensi terhadap keberlangsungan ekonomi sebuah Negara.
Meski mungkin tidak segawat virus Covid-19 yang memiliki tingkat kematian tinggi, virus ILI memiliki sifat penyebaran yang jauh lebih cepat, dan gejalanya mirip influenza biasa.
Dimana penderitanya akan mengalami bersin, batuk batuk, dan demam tinggi.
‘’Lebih pada pengaruh ekonomi sebuah Negara. Karena ketika virus tersebut masuk dan menyebar demikian cepat, pasien akan libur dari semua aktivitasnya. Efektifitas kerja mereka akan berpengaruh pada perputaran ekonomi. Dan ini juga menjadi perhatian khusus WHO,’’ jelasnya.
Sejauh ini, KKP Tunon Taka, Nunukan belum mendapatkan adanya suspeck ILI, dan akan terus mengintensifkan pengawasan demi mencegah masuknya ILI.
Adapun barometer yang digunakan, ketika ada orang dengan suhu diatas 38 derajat, maka KKP akan melakukan prosedur wawancara.
Suspeck, diharuskan mengisi form kuesioner, menjelaskan riwayat perjalanannya, kondisi tubuh yang dia rasakan, sampai tahap pengambilan swab untuk memastikan apakah masih ada virus Covid-19, atau ada varian baru yang lainnya.
‘’Meski secara umum tidak seketat saat terjadi covid-19, tapi pemeriksaan ILI tidak kalah penting. Kita mengambil sample swab untuk diperiksa di laboratorium dan dilaporkan ke Kementrian Kesehatan RI, selanjutnya dikirim ke WHO. Mereka (WHO) membuat pemetaan jenis virus ILI untuk antisipasi penyebaran wabah meluas,’’ jelas Bahrullah. (Dzulviqor)