NUNUKAN – Dosen di Politekhnik Negeri Nunukan, menginisiasi pengembangan produk kuliner berbahan dasar rumput, untuk mensiasati, kerugian yang dialami pembudiaya akibat anjloknya harga rumput laut, beberapa bulan terakhir ini.
‘’Selama ini, warga menjual rumput laut sebatas panen, jemur, dan jual. Kita tawarkan pengolahan produk konsumsi yang aman dan sehat, salah satunya dengan membuat cendol,’’ ujar Dosen Tekhnologi Pengolahan Hasil Perikanan, Poltek Nunukan, Samsidar, pada Minggu (14/10/2023) kemarin.
Kata dia, mengolah rumput laut menjadi minuman segar es cendol, bukan perkara sulit. hanya dibutuhkan waktu pembuatan kurang lebih 30 menit, kita bisa menghasilkan puluhan gelas cendol dari bahan baku rumput laut.
Adapun bahan pendukung, untuk mengolahnya, tergolong mudah didapat, sehingga tidak ada kendala berarti untuk mempraktikkannya.
‘’Kendalanya terkadang cendol masih berbau rumput laut. Cara menetralisirnya, dengan direndam air tawar sehari semalam. Besoknya, lanjut direndam air perasan jeruk atau air cucian beras,’’ jelasnya.
Samsidar mengatakan, cita rasa es cendol rumput laut, juga lebih khas dan unik, yang tidak kalah penting, kandungan nutrisinya kaya akan serat, yang bermanfaat untuk pencernaan.
‘’Bahannya mudah dan murah, dalam 500 gram rumput laut saja, kita bisa menghasilkan puluhan gelas jus cendol,’’ lanjutnya.
Lanjut Samsidar, inovasi es cendol rumput laut, bisa menjadi nilai ekonomis, dan menjadi peluang usaha alternatif di tengah terpuruknya harga rumput laut saat ini.
Tidak hanya es cendol, kuliner berbahan rumput laut juga dapat diaplikasikan untuk panganan sehat lain, seperti amplang, donat, nugget, dan mie.
‘’Kita mencoba membuka peluang usaha untuk UMKM. Dan membuat olahan pangan dari rumput laut, tentu bisa mendatangkan rupiah di tengah harga rumput laut yang tak kunjung membaik,’’ kata dia. (Dzulviqor)