Connect with us

Hi, what are you looking for?

Ekonomi

Harga Cabai Rawit di Nunukan Mencapai Rp 100.000 dan Diperkirakan Terus Merangkak Naik

NUNUKAN – Harga cabai rawit di Kabupaten Nunukan terus melonjak naik jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022.

Yuyun, salah satu pedagang sayur di Pasar Sentral Inhutani mengatakan, penaikan harga sudah terjadi sejak pertengahan tahun 2021.

‘’Dulu sekilo paling Rp. 40.000, terus naik menjadi Rp. 60.000, Rp.80.000 sampai sekarang semakin dekat Natal dan Tahun Baru (Nataru) sudah Rp.100.000 per kilogramnya,’’ ujarnya, Senin (20/12/2021).

Akibat kenaikan ini, Yuyun mengaku konsumen mengurangi daya belinya.

Dampak lain, ibu rumah tangga dan pengusaha kuliner menyiasati mahalnya cabai rawit dengan cara mencampur cabai merah keriting pada bahan olahannya.

‘’Sejak naik, jarang pembeli yang seperti biasanya langsung beli sekilo dan belanja berapa hari kemudian. Sekarang belinya tiap hari, caranya, mereka beli cabai rawit sedikit, dan cabai keriting sedikit. Kenaikan harga cabai mengurangi keuntungan pedagang makanan pastinya,’’ katanya lagi.

Pendapat Yuyun, dibenarkan Mas Tono, seorang penjual Mie Ayam di daerah Alun Alun Kota Nunukan.

Tono mengakui, harga cabai yang mahal membuat keuntungannya kian menipis.

‘’Tapi kalau saya masih mementingkan kualitas. Biar saya jual Rp. 13.000 seporsi dengan keuntungan sangat tipis, asal pelanggan puas, saya masih bertahan untuk tidak naikkan harga,’’ kata Tono.

Tono menuturkan, ia harus belanja cabai setiap hari dengan pertimbangan sambalnya habis dalam sehari. Itupun harus dicampur cabai keriting.

‘’Bicara laba, masih jauh dibanding sebelum Nataru atau sebelum pandemi. Tapi biarlah untung sedikit asal selalu habis dan konsumen puas. Kita dikenal karena cita rasa, jadi sebisa mungkin kita jaga kualitas. Itu yang menjadi strategi dalam menarik pelanggan,’’ kata Tono.

Salah satu agen penyalur sayuran terbesar di Nunukan, Erwin Wahab, mengakui kenaikan harga cabai rawit menjadi keluhan para konsumen.

Baca Juga:  Sepekan Blokade Jalur Long Midang – Ba’Kelalan ‘’Mari Kita Bicarakan Masalahnya di Krayan’’

Dari informasi sesama penjual yang ia peroleh, kenaikan terjadi akibat beberapa faktor, hal yang paling dominan adalah siklus kedatangan kapal dari Sulawesi Selatan dan kendala cuaca.

Selain itu, pasokan cabai rawit dan sejumlah sayuran banyak yang dikirim ke Indonesia bagian timur seperti Ambon, NTT, juga NTB.

‘’Memang saat ini musim hujan mengakibatkan jumlah pengiriman ke Nunukan berkurang. Pangsa pasar untuk wilayah timur sedang bagus, jadi banyak pengiriman kesana,’’ katanya.

Faktor lain yang juga mempengaruhi pasokan dan harga, adalah banyaknya petani cabai Nunukan yang pulang kampung.

Para perantau yang memiliki lahan perkebunan sayur tersebut juga memiliki siklus rutin pulang kampung.

‘’Petani cabai lokal Nunukan mayoritas perantau. Mereka butuh pulang kampung merayakan hari raya dan tahun baru juga. Imbasnya memang tidak terlalu signifikan karena stok barang tersedia, tapi itu salah satu faktor juga kenapa harga cabai terus naik,’’ jelasnya.

Saat ini, pasar pasar tradisional Nunukan menjual cabai rawit dengan harga Rp.100.000 per kilogram.

Sementara cabai keriting juga mengalami penaikan, yang semula dijual seharga Rp. 40.000 sekarang Rp.60.000 per Kilogram. (Dzulviqor)

 

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.