NUNUKAN – Kegiatan monitoring yang dilakukan oleh pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Nunukan, menimbulkan pertanyaan publik, sebab sejak dikukuhkan pada Desember 2021 lalu, organisasi yang bertanggung jawab terhadap perkembangan cabang olahraga tersebut, disinyalir belum melakukan aksi sebagaimana mestinya.
Dikonfirmasi terkait hal itu, Ketua KONI Nunukan, Samran Nuralim, membenarkan ada misinformasi dalam kegiatan yang disebut sebagai monitoring tersebut.
‘’Mohon maaf, sebenarnya bukan monitoring, tapi silaturahmi saja, ada kesalahan dalam penyampaian informasi. Kalau monitoring kesannya memang menagih sesuatu setelah kita memberikan sesuatu. Saya akui, memang ini kegiatan perdana sejak saya dilantik,’’ ujar Samran, dihubungi, Rabu (8/6/).
Menurutnya, alasan lambannya pengurus bekerja karena masih menunggu kepastian pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov 2022) dari KONI Kaltara.
Oleh karenanya, dia menyatakan permohonan maaf dan berjanji akan berbenah serta melakukan evaluasi.
‘’Mohon maaf atas kinerja KONI yang belum memuaskan, kita terus mengadakan rapat dan pertemuan untuk persiapan Porprov 2022, semoga Nunukan bisa memberikan yang terbaik,’’katanya.
Samran juga tidak membantah, kinerja KONI yang baru dimulai saat ini, tidak bisa disandingkan dengan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) yang sudah langsung start, sejak ketuanya, Andi Muhammad Akbar, dilantik pada September 2021.
Dia menegaskan, langkah pertama yang dilakukan KONI Nunukan, baru sebatas melakukan pemetaan dan inventarisasi kebutuhan atlet jelang Porprov Kaltara.
Sebuah langkah yang terkesan lamban, yang seharusnya sudah dilakukan setelah dilantik memimpin KONI.
Persiapan Menghadapi Porprov Kaltara.
Saat ini, KONI Nunukan terus berupaya memenuhi kebutuhan anggaran untuk mempersiapkan cabor yang akan berkompetisi di ajang Porprov Kaltara.
‘’Saya masih terus mencoba melakukan komunikasi dengan KONI Kaltara juga. Untuk membagi anggaran ke Cabor, kita juga masih rapatkan itu,’’ jelasnya.
Terpisah, Ketua tim kerja KONI Nunukan, Saharuddin Siri, meminta maaf atas situasi yang ada saat ini.
Namun demikian, pihaknya akan marathon melakukan pengumpulan data kebutuhan Cabor, jumlah atlet, dan suplai dana untuk persiapan Porprov Kaltara.
‘’Target kami bulan ini sudah ada penetapan pelatih dan atlet. Memang sangat lamban, dan kami meminta maaf,’’ katanya.
Saharuddin menegaskan KONI Nunukan selalu terbuka terhadap kritik dan saran yang bersifat membangun.
Ke depan, KONI akan lebih banyak berinteraksi dengan para ketua Cabor serta atlet agar lebih dekat tanpa jarak.
Langkah itu juga menjadi cara KONI menyerap aspirasi, mencatat kebutuhan, serta menjadi evaluasi terhadap kinerja yang dilakukan.
‘’Mohon kritik dan masukannya, kami perlu berbenah dan mari sama-sama membawa dunia olah raga Nunukan lebih maju dan berprestasi,’’ pungkasnya. (Dzulviqor)
