NUNUKAN – Prajurit TNI Angkatan Laut dari Pangkalan TNI AL Nunukan, Kalimantan Utara menggelar upacara peringatan HUT ke 77 TNI AL, Senin (12/9).
Upacara berlangsung khidmat dan takzim, dihadiri oleh semua instansi pemerintah dan instansi vertikal di perbatasan RI – Malaysia.
Sebelum pelaksanaan upacara, TNI AL telah melakukan berbagai rangkaian kegiatan, seperti penanaman bibit sorgum secara serentak di seluruh jajaran TNI AL di 77 lokasi seluruh Indonesia.
Gerakan Nasional Laut Bersih secara masif di seluruh Indonesia, serta bakti kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, donor darah, dan khitanan massal.
Selain itu juga dilaksanakan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Jaya Sakti, sebagai bentuk penghargaan atas jasa-jasa pahlawan yang telah gugur.
Danlanal Nunukan, Letkol Laut (P) Arief Kurniawan Hertanto, mengatakan, pada kondisi Indonesia yang baru saja pulih dari situasi sulit COVID-19, TNI AL dituntut untuk memberikan kontribusi dan dukungan untuk masyarakat.
‘’Dalam hal ini, LANAL Nunukan menempatkan diri sebagai salah satu elemen bangsa yang mendukung warga perbatasan RI – Malaysia, untuk pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat,’’ ujarnya.
Dukungan yang diberikan, antara lain dengan menjamin keamanan laut di perbatasan RI – Malaysia dari segala tindakan ilegal.
Juga memberikan andil dalam ketahanan pangan, dengan program pengolahan lahan tidur sebagai ladang dan lumbung pangan untuk menunjang kebutuhan dan memastikan ketersediaan pangan.
‘’Saya berpesan kepada seluruh prajurit di perbatasan, tetap semangat, tetap berjuang keras mengamankan perbatasan yang menjai lokasi strategis baik pertahanan dan keamanan. Kita bangun sinergy bersama, memberikan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat,’’tegasnya.
Ada satu catatan penting yang perlu digaris bawahi di perairan Ambalat, dimana kasus pencurian ikan masih sering ditemukan.
Terhadap perkara ini, Danlanal menegaskan, Ambalat, masih wilayah sengketa hingga saat ini. dimana Malaysia masih memiliki klaim atas wilayah tersebut, begitu juga Indonesia.
‘’Kita sebagai Negara berdaulat, akan kita tertibkan apabila WNA melakukan kegiatan di wilayah klaim kita. Kalau tidak sesuai ketentuan, dan melanggar aturan, pasti kita tertibkan,’’tegasnya. (Dzulviqor)
