NUNUKAN – Personel Polres Nunukan Kalimantan Utara, Bripka Jaelani, menggerakkan Sahabat Intruders Peduli (SIP) dan Komunitas Sedekah Nunukan (KSN), untuk mengantarkan sedekah kepada keluarga Nikmah (48) warga Rt 10 Nunukan Barat.
Nikmah merupakan guru ngaji bagi anak-anak di sekitar tempat tinggalnya.
Ia hidup bersama suami dan ketiga anaknya di sebuah rumah sewa, dengan harga Rp. 4 juta pertahun.
‘’Hanya suami yang bekerja sebagai buruh bangunan. Kami hidup mengandalkan nafkah itu. Kalau ada kerja borongan, kami bisa makan enak, kalau tidak, kami mencoba bersabar,’’ ujar Nikmah ditemui di rumahnya, Minggu (9/1/2022).
Sebagai buruh bangunan, suami Nikmah seringkali mendapat pekerjaan di luar pulau Nunukan.
Dia baru bisa pulang setelah pekerjaan borongannya selesai, sehingga keluarganya seringkali hanya bersabar dan kerap menahan lapar.
‘’Saya mengajar mengaji anak anak tidak minta bayaran, saya ikhlas untuk tabungan saya di akhirat. Tapi terkadang orang tua santri memberi saya beras untuk membayar saya,’’ lanjutnya.
Dari pemberian yang tidak menentu kapan datangnya itulah, ia bisa bertahan. Penghasilan suaminya yang tidak seberapa, difokuskan untuk kebutuhan anak anak sekolah dan membiayai kebutuhan primer mereka.
Keluarga Nikmah, dengan 3 orang anaknya, sebelumnya merupakan eks PMI yang dideportasi dari Malaysia pada tahun 2000 silam.
Mereka memilih menetap di Nunukan dan hidup berpindah pindah, dari rumah sewa satu ke rumah sewa lain.
Nasib keluarga Nikmah kemudian menjadi perhatian komunitas anak nongkrong Nunukan.
Puluhan pemuda pemudi yang memiliki kepekaan sosial ini, urunan dan menargetkan keluarga Nikmah sebagai penerima sedekah paket sembako.
Aksi peduli kemanusiaan ini, akhirnya menyatukan mereka yang memiliki ghiroh untuk menebar kebajikan, membentuk komunitas masing-masing.
‘’Dari pada nongkrong bodoh, uang habis untuk ngafe, lebih baik mengumpulkan uang untuk sedekah. Komunitas Sahabat Intruders Peduli sudah sekitar setahun eksis. Kami salurkan sedekah setiap hari Minggu,’’ kata Ketua SIP, Jaelani, Minggu (9/1/2021).
Komunitas ini memiliki visi dan misi jelas dalam bidang sosial kemanusiaan.
Mereka memiliki media sosial youtube dengan sekitar 350 subscriber untuk dokumentasi kegiatan mereka.
Youtube, menjadi salah satu media untuk mengetuk para donatur, sekaligus menjadi pertanggung jawaban langsung atas penyaluran infaq dan sedekah para dermawan.
‘’Ke depan, kami berharap bisa memiliki sebuah yayasan untuk misi peduli kemanusiaan. Kami memiliki semboyan tidak harus sedarah untuk jadi saudara. Cukup dengan sedekah, Allah ganti dan menjadi penghapus dosa. Tidak akan miskin manusia dengan banyak sedekah,’’ katanya. (Dzulviqor)
