NUNUKAN – Puluhan tenaga kebersihan (Cleaning Service) di RSUD Nunukan, Kalimantan Utara, mogok kerja, sejak Sabtu (1/6/2024).
Mereka mogok kerja, lantaran sudah tiga bulan upah mereka belum dibayar.
Imbasnya, sampah – sampah di RSUD menumpuk, dan menciptakan pemandangan dan bau tak sedap.
“Managemen pada Minggu 2 Juni 2024 kemarin gotong royong membersihkan sampah yang menumpuk. Kita juga tidak bisa apa apa, karena CS berhak menuntut upah yang menjadi haknya,” ujar Sekretris RSUD Nunukan, Muhammad Saleh, dihubungi, Senin (3/6/2024).
Sedikitnya, lebih dari 50 persen, dari 60 orang jumlah petugas kebersihan yang melakukan aksi mogok.
Status mereka adalah tenaga kerja lepas, yang berada di bawah tanggung jawab CV. Zain.
“Kita di RSUD tidak bisa menutupi fakta bahwa RSUD juga banyak hutang. Sehingga masalah pembayaran upah para CS tidak bisa kita bayarkan semua. Kita hanya mampu bayarkan sebagian, melihat besaran pemasukan kas RSUD perbulannya,” jelas Saleh.
Sejak aksi mogok dilakukan, manajemen RSUD Nunukan terus berupaya melakukan mediasi dan koordinasi dengan CV Zain.
Setelah melalui perundingan, terjadi kesepakatan CV Zain bersedia menanggung lebih dulu upah para CS.
“Dan mulai hari ini, para CS sudah aktif kerja. Perusahaan CV Zain yang menalangi dulu, nanti hitung hitungannya dengan RSUD,” jelas Saleh.
Atas kondisi ini, Saleh menyampaikan permohonan maaf kepada para petugas kebersihan, karena kemampuan keuangan RSUD Nunukan tidak mampu untuk langsung memberikan gaji penuh setiap bulan.
“Kita tidak pernah berharap hal seperti ini terjadi. Tapi sekali lagi, kemampuan keuangan RSUD Nunukan terbatas,” kata Saleh. (Dzulviqor)
![]()







































