NUNUKAN – Kedatangan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Nunukan, Kaltara, Irwan Sabri dan Hermanus, ke Kantor KPU Nunukan, diiringi oleh kesenian budaya dari beragam etnis di perbatasan RI – Malaysia, Kamis (29/8/2024).
Saat mendaftar, paslon dengan tagline energi baru untuk perubahan ini, diiringi dengan tarian adat Dayak, kesenian Reog Ponorogo, dan tarian perang dari Indonesia Timur.
“Kita di Nunukan memiliki keragaman etnik dan budaya. Itu yang kita persatukan menjadi sebuah kesatuan dan bersama sama maju untuk perubahan Nunukan ke arah yang lebih baik,” ujar Sekretaris pemenangan Irwan – Hermanus, Andre Pratama.
Iring – iringan kendaraan roda empat dan roda dua, juga memeriahkan paslon dengan singkatan IRAMA ini.
Setibanya di halaman kantor KPU Nunukan, paslon IRAMA dijemput oleh dua topeng reog, dan naik ke kepala topeng.
Irama musik tradisional reog ponorogo bersambut dengan irama musik Gong Dawan.
Selain itu, sejumlah penari dengan pakaian adat Adonara Nowing dan Senai, memegang parang dan tombak.
Tubuhnya meliuk lincah, dalam iringan musik. Mereka tampak gagah berani bak sedang mengusir musuh di medang perang.
Inilah Tarian Hedung. Tarian budaya asal Pulau Adonara-Lamaholot yang menggambarkan kisah peperangan masa lampau yang kini menjadi ajang seni budaya ketika menyambut tamu.
“Ada filosofi mengapa tarian perang yang menyambut Paslon IRAMA di depan KPU menjadi ucapan selamat datang. Pertarungan meraih suara rakyat harus menjunjung tinggi adab dan etika luhur. Sehingga persatuan tetap terjalin seirama,” jelas Andre.
Banyaknya etnis yang terlibat, lanjut Andre, juga sebagai penegasan bahwa IRAMA merupakan sebuah kekuatan akar rumput yang berazaskan pada pemerataan dan keadilan sosial.
IRAMA yang mengusung energi baru untuk perubahan, menjadi kekuatan rakyat Nunukan yang selama ini terkungkung kekuasaan dinasti politik yang segala kebijakannya hanya menguntungkan trah atau hubungan darah keluarga.
“Satukan kekuatan, kita harus membawa Nunukan keluar dari kungkungan kekuasaan dinasti, dan kita saling berangkulan seirama, dalam menentukan mau ke mana Nunukan ini ke depan,” kata Andre. (Dzulviqor)