Connect with us

Hi, what are you looking for?

Nunukan

Tangan Bayi 1,5 Tahun Membengkak dan Terjadi Perburukan Kondisi Pasca Diinfus di RSUD Nunukan, Anggota DPRD Curhat di Medsos

NUNUKAN – Anggota DPRD Nunukan, Tri Wahyuni, menyuarakan kekesalan dan kekecewaannya setelah anaknya mengalami pelayanan kurang menyenangkan di RSUD Nunukan.

Anaknya berusia 1,5 tahun, mengalami pembengkakan pada tangan kanan dan terasa panas setelah mendapat infus di RSUD Nunukan.

‘’Awalnya anak saya mengalami demam tinggi pada Kamis 25 Juli 2024. Saya bawa ke IGD RSUD Nunukan, tapi masih bisa rawat jalan,’’ ujar Wahyuni, dihubungi, Senin (5/8/2024).

Keesokan harinya, demam kambuh dengan gejala tambahan, dokter langsung melakukan perawatan intensif.

Selepas salat Isya, ada salah satu perawat yang menegur dan memberitahu tangan anaknya membengkak.

‘’Yang jaga anak saya tidak mengerti dan beranggapan tangan membengkak karena baru dipasangi infus,’’ ujarnya lagi.

Lanjut dia, anaknya juga mendapat suntikan obat diare, sementara keluhan diare tidak ada.

‘’Masih saya simpan obatnya,” imbuhnya.

Lebih jauh, Wahyuni menuturkan, pada 27 Juli 2024, anaknya kembali demam tinggi, dan lagi cairan infus tidak mengalir ke tubuh pasien.

‘’Infus sempat diperbaiki. Tapi saya kembali mengeluhkan masalah infus karena anak saya rewel sekali, kadang demam, dan menangis terus. Perawat menjelaskan infusnya tidak jalan karena anaknya gerak terus,’’ kata Wahyuni.

Pada 28 Juli 2024, Wahyuni akhirnya meminta pulang dan membawa anaknya ke RS Pertamedika Kota Tarakan, di mana diketahui tangan anaknya membengkak karena jarum infus yang tidak masuk ke tubuh.

Kekecewaan Wahyuni terhadap pelayanan RSUD Nunukan ia tuangkan di media sosial dan menjadi perbincangan publik.

Wahyuni berharap agar pasien lain tidak mengalami hal serupa. Semoga dengan peristiwa ini, pihak rumah sakit dapat meningkatkan kualitas pelayanannya untuk kepuasan pasien di masa depan.

Respons RSUD Nunukan

Plt Direktur RSUD Nunukan, Sabaruddin menyatakan, pihaknya melakukan investigasi untuk mencari apakah terdapat kesalahan prosedur atau penanganan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.

Baca Juga:  Evaluasi Kinerja Panwas, Bawaslu Nunukan Inginkan Ada Regulasi Tegas Bagi Pelaku Politik Uang

“Saat ini, belum ada kesalahan yang ditemukan dan semua tindakan telah sesuai dengan SOP. Kebetulan waktu di IGD bukan orang tuanya. Saya tidak tahu apakah keluarganya yang membawa, dan di rumah sakit tidak pernah memberikan treathment itu terkena diare,’’ jawab Sabaruddin saat dikonfirmasi.

Hasil investigasi sementara, bayi berusia 1,5 tahun tersebut diobati panasnya. Dan karena sempat muntah, dokter memberikan obat muntah.

‘’Kami masih telusuri untuk perawatannya. Kalau membaca berita (stastus medsos ibu pasien), ada yang mengganjal, karena seakan akan terjadi pembiaran oleh perawat,’’ imbuhnya.

Manajemen RSUD Nunukan menegaskan, pelayanan pasien di IGD dilakukan sesuai SOP dengan kontrol setiap dua jam.

Permasalahan tangan bayi yang bengkak juga diakui, namun bukan disebabkan oleh kesalahan dalam pemasangan jarum.

“Jadi karena itu anak, apalagi dalam keadaan panas dan sebagainya, itu pergerakannya banyak, sehingga kemungkinan itu yang membuat infus tersumbat tidak menetes,’’ jelasnya.

Sabarudin menegaskan, manajemen RSUD akan terus melakukan investigasi dan memberikan informasi secara detail kepada keluarga pasien terkait kejadian ini.

Jika diperlukan, pihak RSUD akan melakukan konfirmasi dengan orang tua pasien melalui telepon atau kunjungan langsung ke rumah mereka. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...