NUNUKAN – Peristiwa tabrakan perahu yang terjadi di dekat dermaga Binalawan, Sebatik Barat, Nunukan, Kalimantan Utara, harus menjadi evaluasi bagi semua instansi terkait, juga bagi para pelaku pelayaran.
‘’Kejadian laka laut tadi malam, menjadi catatan penting yang harus diperhatikan oleh OPD terkait. Dimana kejadian tersebut, diakibatkan oleh kelalaian petugas yang bisa meloloskan perahu yang tidak mempunyai lampu untuk berlayar,’’ ujar Anggota DPRD Nunukan, Andi Mutamir, Senin (15/4/2024).
Kelaikan kapal yang aktif melayani penyeberangan penumpang dan barang, wajib diperhatikan oleh petugas.
Terlebih lagi, saat ini pelayaran Nunukan – Sebatik, sedang penuh, karena suasana liburan Idulfitri.
‘’Sehingga ke depan, kita harapkan Institusi terkait agar memperhatikan kelayakan kapal sebelum berlayar. Terutama dalam rangka libur panjang seperti lebaran ini,’’ imbuhnya.
Andi Mutamir berpendapat, harus ada tindakan tegas dari OPD terkait, dan juga pihak yang berwenang untuk memperhatikan batas waktu berlayar, dan kelengkapan dari kapal tersebut.
‘’Jangan kalau sudah kejadian, semuanya lepas tanggung jawab. Perlu komitmen bersama untuk memperhatikan keselamatan penumpang dalam berlayar,’’ tegas dia.
Diberitakan sebelumnya, tabrakan dua perahu tradisional rute Sei Jepun – Binalawan, terjadi Minggu (14/4/2024) sekira pukul 19.00 WITA.
Salah satunya memuat 12 penumpang, 3 diantaranya adalah anak-anak, serta 5 unit kendaraan roda dua.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, namun 5 unit sepeda motor dilaporkan tenggelam. (Dzulviqor)
