NUNUKAN – Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Nunukan Kalimantan Utara mengevakuasi sepasang ular sanca kembang berukuran panjang sekitar 5 meter, dari sebuah rumah warga di RT 05 Jalan RE Martadinata, tepat di tengah kota Nunukan, Rabu (22/12/2021).
Saksi mata sekaligus pelapor, Arbain menuturkan, ular tersebut sedang berusaha naik ke dalam rumah panggung yang belakangan diketahui menjadi lokasinya bersarang.
‘’Sebelum subuh saya terbangun karena mendengar suara berisik di belakang rumah. Saya mengeceknya dengan senter, terlihat galon-galon air yang berisi ikan cupang terbalik semua. Ternyata ada ular merayap lewat kumpulan galon yang saya pakai memijah benih ikan cupang,’’ ujarnya.
Melihat ukuran tubuh ular yang lumayan besar di belakang rumahnya, muncul rasa penasaran Arbain akan arah yang dituju ular.
Dia terus mengikuti pergerakan ular tersebut, setelah merayap naik melalui tiang rumah panggung, ular menghilang masuk ke rongga lantai bagian tengah rumah tetangganya.
Rumah tersebut merupakan rumah petak sebanyak empat unit.
‘’Saya terfikir ambil video, tepat sebelum ular tersebut masuk ke lantai berongga di bagian ruang tamu rumah tetangga. Mereka kebetulan sedang pulang kampung. Saya kirimkan video itu ke Dinas Pemadam Kebakaran dan meminta tolong mereka menangkap ular tersebut,’’ lanjut Arbain.
Selanjutnya, enam personel petugas pemadam meminta kunci rumah tetangga Arbain dan menghancurkan lantai beton tepat di lokasi yang dijadikan sarang.
Meski sempat kesulitan mengevakuasi, setelah satu jam petugas pemadam akhirnya berhasil menarik ular tersebut keluar.
Saat petugas membawa ular tersebut pergi, Arbain kembali melihat ada gerakan yang cukup kuat berasal dari bekas galian yang telah dihancurkan.
‘’Belum sempat tertutup rapi lantainya, ada gerakan lagi dari dalam lantai. Saya coba intip ternyata terdapat ular lain yang tak kalah besar, saya kembali menelpon pemadam dan mereka kembali lagi untuk mengamankan ularnya,’’ lanjutnya.
Atas temuan ini, Kasubag Umum Kepegawaian Dinas Pemadam Kebakaran Nunukan, Ibnu Abbas, meminta masyarakat waspada dengan keberadaan binatang melata di musim penghujan seperti saat ini.
Dalam kasus ini, sepasang ular yang muncul di tengah pemukiman padat penduduk di tengah kota, mengisyaratkan musim kawin.
‘’Mereka mencari tempat lembab yang nyaman untuk bersarang dan berkembang biak. Mereka menemukan lokasi penuh mangsa yang dibutuhkan untuk mengumpulkan tenaga dalam bereproduksi,’’ katanya.
Hal tersebut, imbuh Ibnu, diperkuat dengan jenis hewan yang menjadi buruan, dalam hal ini adalah kucing.
Biasanya, ular akan memilih sarang yang dekat dengan habitat buruan mereka.
‘’Kita sudah amankan kedua ular tersebut di Mako Damkar. Kita akan bawa ke hutan yang jauh dari pemukiman penduduk untuk dilepas liarkan,’’ katanya. (Dzulviqor)
