Connect with us

Hi, what are you looking for?

Sosial

Seorang Pria di Nunukan Ditemukan Tewas Gantung Diri

NUNUKAN – Seorang pria berinisial WHS (53) warga Jalan Teuku Umar RT 22, Nunukan Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara, ditemukan tewas di dalam kamar, dengan tali nilon menjerat lehernya, Selasa (23/4/2024), siang.

Kapolsek Nunukan Kota, Kompol. Muhammad Karyadi, mengungkapkan, korban diperkirakan tewas pada pukul 13.19 wita.

‘’Kami mendapat informasi dari masyarakat bahwa ada salah satu warga telah meninggal dunia yang diduga gantung diri di kamarnya. Korban merupakan eks karyawan Bank BNI,’’ ujar Karyadi, saat dikonfirmasi.

Kondisi korban saat ditemukan dalam posisi layaknya orang memasang kuda-kuda bela diri, dengan wajah menghadap keluar rumah.

Di bawahnya, terdapat bangku kecil warna hijau, dan lehernya patah akibat jeratan tali nilon yang diikat ke teralis besi jendela kamarnya.

Terlihat baju koko dan sarung yang diletakkan diatas kasur, tak jauh dari posisi ia tewas.

‘’Kita bawa jenazahnya ke rumah sakit untuk visum et repertum,’’ kata Karyadi lagi.

Korban, ditemukan oleh anaknya yang berniat untuk mengajaknya makan siang bersama.

Begitu membuka kamar, si anak terkejut karena melihat keadaan ayahnya sudah tewas tergantung dalam posisi mengenaskan.

Anak korban yang masih pelajar, kemudian memberitahukan peristiwa tersebut ke tetangga, yang akhirnya mengabarkan kondisi korban pada keluarga lain, juga Polisi.

Belum ada keterangan resmi yang dikeluarkan pihak kepolisian terkait alasan korban yang diduga nekat bunuh diri.

Namun, dugaan bunuh diri, diperkuat dengan keadaan jenazah yang mengeluarkan air seni, hadas besar, lidah tergigit dan mengeluarkan liur dari mulut.

Dari sejumlah keterangan yang diperoleh wartawan, korban sering menyesali telah memutuskan keluar kerja dari Bank BNI pada 2022 lalu, dan memilih berwira usaha mandiri.

Semua usahanya gagal, dan membuat korban stress dan sering mengatakan ingin mengakhiri hidupnya.

Baca Juga:  Cerita Haji Momo, Pengusaha Sebatik yang Menyediakan Bangunan Losmen Miliknya Untuk Menampung Korban KebakaranNUNUKAN – Sebanyak 21 orang dari 6 Kepala Keluarga (KK), korban kebakaran di RT 02 Desa Sei Pancang, Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, ditampung di sebuah bangunan losmen milik salah satu pengusaha Sebatik, Haji Nuwardi yang akrab disapa dengan Haji Momo. ‘’Saya bersihkan itu penginapan, saya perbaiki semua yang rusak, supaya mereka (korban kebakaran) merasa nyaman dan layak tinggal di bangunan itu,’’ ujarnya, Senin (1/5/2023). Bangunan penginapan dua lantai tersebut, terletak sekitar 100 meter dari lokasi kebakaran yang meluluhlantakkan 6 unit rumah kayu milik warga setempat, pada Kamis (27/4/2023) lalu. Nuwardi menuturkan, bangunan tersebut merupakan losmen pertama di Pulau Sebatik, yang dikenal dengan penginapan Sei Pancang. ‘’Saya persilahkan bangunan itu ditempati para korban kebakaran. Semoga bisa membantu meringankan beban mereka. Tidak usah memikirkan pembayaran atau apapun, saya ikhlas mereka menempati bangunan itu,’’ tegasnya. Perhatian yang diberikan oleh pengusaha yang dikenal dermawan tersebut, juga diapresiasi oleh para korban kebakaran. Sebab, kebutuhan mereka untuk menempati tempat bernaung yang layak, dapat terakomodir tanpa harus memikirkan biaya sewa dan lain sebagainya. ‘’Kami berterimakasih sekali sudah diberikan tempat tinggal yang layak. Ini kan penginapan yang tentunya bisa menghasilkan uang kalau difungsikan sebagaimana mestinya. Tapi malah direlakan untuk kami korban kebakaran, semoga Allah balas kebaikan beliau,’’ ujar salah satu korban kebakaran, Syarifuddin (51). Syarifuddin, merupakan buruh perkebunan kelapa sawit. Musibah yang menimpa menjadi pukulan berat, apalagi rumahnya yang terbakar merupakan warisan yang sudah turun temurun ditinggali keluarganya. ‘’Semoga bisa bangun kembali nanti kalau ada rejeki. Sementara sudah ada tempat tinggal untuk saya dan keluarga, jadi saya bisa fokus bekerja untuk memenuhi kebutuhan dan menyimpan uang sedikit sedikit untuk kembali punya rumah,’’ katanya. Korban lain yang juga tinggal di losmen Sei Pancang, Andu (55), menyatakan terima kasih atas kebaikan Haji Momo yang rela menyediakan penginapan miliknya sebagai rumah tinggal sebagian besar korban kebakaran. Andu yang berprofesi sebagai nelayan, merasa kebaikan Haji Momo cukup besar, sehingga keluarganya tidak perlu memikirkan lagi harus tinggal dimana. ‘’Saya ini seorang nelayan, mendapat kebaikan demikian besar, tentu saja membuat kami bersyukur tak terkira. Tuhan yang balas kebaikannya nanti,’’ kata Andu. Sekedar diketahui,di tempat itu tersedia juga dapur umum. Para korban bisa bergiliran atau bersama sama memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memasak. Terpisah, Camat Sebatik Utara, Muhammad Eko, mengatakan, sampai hari ini, bantuan terus mengalir dari lembaga ataupun perorangan, baik berupa uang tunai, maupun sembako. ‘’Kita sudah salurkan Rp 77 juta yang didonasikan Baznas dan UPZ Sebatik, juga masyarakat. Masih ada Rp 15 juta lagi yang belum kami salurkan, karena masih ada sejumlah donatur lagi yang akan menyerahkan bantuannya,’’ kata dia. Selain itu, ada lebih 50 ton beras juga dibagikan, bersamaan dengan mie instan, telur, minyak goreng, tepung, gula, kopi, teh dan susu. Total ada 12 KK dengan 57 jiwa menjadi korban dalam peristiwa kebakaran yang diduga akibat korsleting listrik di salah satu wilayah pemukiman padat penduduk ini. BPBD Nunukan menghitung, kerugian akibat peristiwa ini, sekitar Rp 4,1 miliar. ‘’Pihak kecamatan sudah melakukan pendataan apa saja berkas dan dokumen yang terbakar. Kita petakan dan kita berikan rekomendasi pengurusan kembali surat surat penting itu nanti,’’ kata Eko. (Dzulviqor)

Kegagalan tersebut, sering membuat korban meminta maaf kepada anak-anaknya, karena tidak mampu mencukupi kebutuhan mereka.

Untuk diketahui, korban meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.

Dari rumah korban, Polisi mengamankan tali nilon yang digunakan gantung diri, kursi plastik, celana korban, sarung dan baju koko. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Kabar Lainnya

Nunukan

Polisi Selidiki Kejanggalan di Perusahaan Plat Merah

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...