NUNUKAN – Seorang petani bernama Salahuddin (45), warga Jalan Asnur Daeng Pasau Rt 02, Sei Limau, Sebatik, Nunukan, Kaltara, ditemukan tewas gantung diri, di ruangan bagian belakang rumahnya, Selasa (16/1/2023).
Kasi Humas Polres Nunukan, AKP. Siswati, menuturkan, jasad Salahuddin ditemukan pertama kali oleh istrinya, Fitriani (40).
“Pada Selasa tanggal 16 Januari 2024 sekira pukul 04.50 wita, istri korban terbangun dari tidurnya dan melihat korban tidak berada ditempat. Ia kemudian mencari keberadaan korban, dan menemukannya dalam keadaan tergantung, di tempat untuk mencuci dan berwudhu,” ujarnya, Rabu (17/1/2024).
Melihat kondisi suaminya yang terjerat tambang, korban berteriak histeris.
Teriakan di pagi buta tersebut, mengagetkan tetangganya, yang langsung mendatangi rumah korban.
“Tetangga melihat korban tergantung dengan tali tambang menjerat leher. Ia pun memotong tali yang melilit leher korban. Saat itu, korban sudah tidak bernyawa, meninggal dunia,” tutur Siswati.
Korban, kemudian dibawa ke Puskesmas Aji Kuning untuk visum.
Siswati mengaku belum tahu alasan yang mendasari perbuatan korban sehingga nekat mengakhiri hidupnya.
Dari keterangan dokter di Puskesmas Aji Kuning, korban meninggal dunia akibat ada pembuluh darah di bagian kanan kiri leher pecah akibat jeratan tali tambang yang melilit leher korban.
Dari keterangan saksi, korban terakhir kali terlihat pada Senin (15/1/2024) malam.
Saat itu ia duduk sendirian di ruang tamu, sebelum beranjak tidur.
Informasi tambahan yang diperoleh, sebelumnya, korban pernah memeriksakan kesehatan pada Selasa (9/1/2024).
Saat itu, korban diantar berobat oleh saudara kandungnya, dan didiagnosa terkena penyakit jantung.
“Belum diketahui pasti sebab musababnya,” jawab Siswati.
