NUNUKAN – Video memperlihatkan sejumlah anak-anak sekolah yang duduk melamun di sebuah bangunan layaknya pos ronda yang berada di depan sebuah gedung sekolah dasar (SD) di Kecamatan Seimanggaris, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, menjadi sorotan, dan perbincangan hangat netizen.
Dalam video itu, terlihat sekumpulan anak-anak berseragam SD, sedang berkumpul dan diam termenung menatap gedung sekolah mereka, saat jam pelajaran, menarik perhatian salah satu warga, bernama Yudha.
Dalam video yang diunggahnya, Yudha menghampiri kumpulan anak-anak tersebut, lalu menanyakan mengapa mereka tidak masuk sekolah dan belajar yang disambut dengan jawaban guru yang mengajar mereka tidak masuk.
Ironisnya, kondisi tersebut sudah terjadi cukup lama di sekolah tersebut.
‘’Sepenggal cerita tentang pendidikan di trans SP 5 Sebakis. Tidak ada yang perlu disalahkan, kita harus duduk berbincang, bagaimana cara agar pendidikan anak-anak bisa berjalan dengan baik,’’ ujar Yudha dalam video yang dipostingnya.
Yudha menuturkan, pelajar dimaksud ada yang berangkat sejak pagi buta demi menuju sekolah dan belajar.
Bagi mereka yang jarak rumahnya jauh ke sekolah, harus menumpang truk milik perusahaan demi bisa sampai di tempat mereka menuntut ilmu.
‘’Tapi apa boleh buat, mereka harus kecewa karena sampai sekolah sering tidak ada guru mengajar,’’ imbuhnya.
Yudha menegaskan, video yang ia buat tidak bermaksud menyinggung pihak mana pun, melainkan sebagai bentuk keprihatinan terhadap nasib pendidikan anak-anak buruh kelapa sawit yang tinggal jauh di areal perkebunan.
Sehingga dengan adanya video itu, semua pihak bisa tergerak dan sama-sama mencarikan solusi atas kasus tersebut.
‘’Sekali lagi tidak ada yang perlu disalahkan. Pembuat video, pihak sekolah dan yang menonton video. Mari kita berbincang bersama, mencari solusi atas kondisi pendidikan bagi anak-anak ini,’’ katanya.
Tanggapan Dinas Pendidikan
Merespons itu, Kepala Dinas Pendidikan Nunukan, Akhmad, mengatakan, akan segera melakukan investigasi dan inventarisasi masalah.
Menurut dia, SD tersebut merupakan sekolah filial yang menginduk di SDN 002 Seimanggaris.
‘’Kita akan segera lakukan asistensi. Terus terang ini baru sampai laporannya ke saya, dan kita segera tindak lanjuti,’’ ujarnya.
Dinas Pendidikan akan mencoba berkoordinasi dengan SDN 002 Seimanggaris sebagai SD induk, dan menanyakan kondisi yang terjadi di SD filial dimaksud.
Termasuk menggali informasi, terkait tenaga guru yang bertugas di situ.
‘’Kita juga akan dalami, apakah itu dibawah pihak perusahaan. Kalau benar perusahaan yang bertanggung jawab, kita akan tekan untuk menyelesaikan kasus nihilnya guru di sekolah tersebut,’’ tegasnya.
Akhmad juga menyatakan apresiasi pada masyarakat yang peduli dengan dunia pendidikan.
Segala kritik dan masukan akan menjadi bahan evaluasi dan perbaikan kinerja dalam memajukan dan lebih memperhatikan dunia pendidikan di tapal batas Negara.
‘’Terima kasih untuk warga yang menginformasikan masalah ini. Kita tentu butuh informasi seperti ini, dan segera kita tindak lanjuti,’’ kata Akhmad. (Dzulviqor)
