Laporan Reporter Olahraga STI FM (S Priyadi)
NUNUKAN, KN – Stadion Sei Bilal bergemuruh saat laga perebutan takhta dalam gelaran Bupati Cup kategori Old Star Legend. Sabtu sore, 23 Agustus 2025, U38A yang berstatus juara bertahan harus menyerahkan gelarnya. PGRI Kabudaya merampas takhta itu sekaligus mengunci rekor kemenangan sempurna melawan U38A di turnamen ini.
Pertandingan ini mengulang pertarungan dari fase grup, di mana PGRI Kabudaya menang tipis 1-0. Kekalahan itu membakar semangat U38A yang bertekad membalas dendam dan mempertahankan mahkota yang mereka genggam tahun lalu.
Sebaliknya, PGRI Kabudaya datang dengan penuh percaya diri, membawa misi merebut trofi dan mengukuhkan dominasi mereka.
Babak Pertama, Pertarungan Taktis Tanpa Gol
Sejak peluit kick-off berbunyi, kedua tim langsung menunjukkan taringnya. U38A, yang dimotori oleh Ilham Giggs (96), berulang kali mencoba membongkar pertahanan lawan dari sisi kanan. Ia melepaskan umpan-umpan matang ke jantung pertahanan PGRI Kabudaya, tetapi rapatnya barisan belakang lawan membuat semua serangan mereka mentah.
PGRI Kabudaya sendiri tidak tinggal diam. Mereka bermain lebih sabar, mengandalkan umpan-umpan terobosan dari para kreator lini tengah mereka. Namun, solidnya lini belakang U38A yang dikomandoi Jamal membuat mereka tak mampu menembus area berbahaya.
Babak pertama pun berakhir dengan skor kacamata, 0-0.
Babak Kedua, Hujan Gol dan Kontroversi
Intensitas pertandingan meningkat drastis di babak kedua. PGRI Kabudaya langsung tancap gas. Di menit ke-46, sorakan penonton bergemuruh. Muhammad (11) melepaskan tendangan spekulasi jarak jauh yang tak terduga. Bola meluncur deras ke gawang U38A. Kiper Bastian yang tak mampu mengantisipasi tendangan itu hanya bisa melihat bola bersarang di gawangnya. Skor berubah, 1-0 untuk PGRI Kabudaya.
Tertinggal satu gol, U38A tak menyerah. Mereka terus berjuang dengan determinasi tinggi, menggempur pertahanan PGRI Kabudaya habis-habisan.
Hasilnya, di menit ke-66, Jumadi (78) mengukir namanya di papan skor. Tendangan jarak jauhnya membuat kiper Joni Supardi (33) kesulitan, dan gol pun tercipta. Skor kembali imbang, 1-1.
Namun, drama tak berhenti sampai di situ. Di menit ke-77, PGRI Kabudaya kembali unggul. Sebuah kerja sama apik berujung pada gol penentu. Jimin (7) mengirim umpan ke Devianus (10), yang lalu memberikan umpan sundulan ke Muhammad (11). Dengan tenang, Muhammad menyelesaikan peluang itu dengan dingin, mencetak gol keduanya, dan membawa timnya memimpin 2-1.
Menjelang akhir laga, sebuah kontroversi besar terjadi. Gol penyama kedudukan dari U38A yang berasal dari skema tendangan sudut sempat membuat para pemain dan pendukung mereka bersorak. Wasit utama bahkan sudah menunjuk titik tengah lapangan, namun asisten wasit memanggilnya untuk menganulir gol tersebut.
Protes pun tak terhindarkan, namun keputusan wasit tetap tidak berubah.
Hingga peluit panjang berbunyi, skor 2-1 bertahan untuk keunggulan PGRI Kabudaya.
Hasil ini memastikan mereka sukses merebut takhta U38A, mengukir sejarah sebagai juara baru Bupati Cup kategori Old Star Legend.
Final ini menutup seluruh rangkaian pertandingan kategori Old Star Legend.
PGRI Kabudaya meraih Juara 1, disusul U38A sebagai Juara 2. Sementara itu, Bhayangkara dan MU Sebatik menempati posisi ketiga dan keempat.
Malam ini, aksi akan berlanjut dengan pertandingan final kategori umum prestasi antara Perseto FC vs Lanto FC yang diprediksi akan berlangsung sengit.
