NUNUKAN – Sejumlah pembudidaya rumput laut, menyatakan keluhan dalam agenda reses anggota DPRD Nunukan, Adama, terkait bantuan bibit rumput laut yang mereka terima dari Dinas Kelautan dan Perikanan, dalam kondisi busuk / rusak.
‘’Keluhan bantuan bibit rusak disuarakan banyak petani. Yang benar benar saya lihat dan ditunjukkan buktinya, di daerah Tanjung Batu,’’ ujarnya, Sabtu (9/12/2023).
Politisi dari PKS ini mengatakan, seharusnya Pemerintah lebih jeli dan teliti dalam mengalokasikan bantuan bagi masyarakat.
Apalagi, pembelian bibit rumput laut yang dikatakan bibit unggul tersebut menggunakan uang rakyat.
Sehingga, perencanaan yang baik dan menjaga kualitas terhadap bantuan dimaksud, wajib dilakukan.
‘’Itu bibitnya kering layu begitu. Saat dicoba diikat di tambang dan ditaruh di laut rontok. Ya busuk itu bibitnya, tidak bisa digunakan,’’ jelasnya.
Adama menambahkan, bantuan bibit rumput laut yang tidak layak tersebut, juga dikeluhkan oleh petani di wilayah Nunukan Selatan.
Dan pemberian bantuan tersebut, dibuktikan dengan tanda terima yang diberikan kepada para petani.
‘’Para petani tidak mau tanda tangan itu. Tentu ini menjadi keprihatinan kita juga terhadap kinerja OPD Pemkab Nunukan, khususnya Dinas Kelautan,’’ katanya lagi.
Dari informasi yang diperoleh Adama, bibit rumput laut tersebut dikirim ke Nunukan menggunakan transportasi kapal laut dan waktu perjalanan lebih dari 2 malam.
Durasi waktu tersebut, mempengaruhi kualitas bibit rumput laut, sehingga wajar, jika kondisinya saat dibagikan sudah tak layak tanam.
‘’Kami berharap ini menjadi pelajaran. Pemakaian uang rakyat harus dipertanggung jawabkan secara layak. Jangan juga kasih bantuan bibit rusak, kasihan mereka,’’ kata Adama. (Dzulviqor)
