NUNUKAN, KN – Insiden tabrakan maut antara kapal cepat Borneo 02 Express pengangkut kargo dengan kapal cepat penumpang di Dermaga Tradisional Haji Putri, Nunukan, Senin (28/7), memasuki babak penyelidikan serius.
Kecelakaan yang menewaskan motoris Rexsi Joseph Kabelen (23) ini langsung ditangani Satuan Polairud Polres Nunukan.
Mereka juga mengamankan tiga ABK kapal kargo serta kedua kapal cepat yang terlibat.
Kepala Satuan Polairud Polres Nunukan, AKP Jounanda Wibowo Kusno, menjelaskan pihaknya tengah berupaya mengungkap misteri di balik insiden yang terjadi sekitar pukul 14.20 WITA itu.
“Kita sudah mengamankan tiga ABK kapal kargo mesin 200 PK ganda. Termasuk dua kapal cepat yang terlibat. Kita melakukan penyelidikan untuk memperjelas kronologi tabrakan yang mengakibatkan tewasnya seorang motoris,” ujar AKP Jounanda saat dihubungi pada Rabu (30/7).
Tiga ABK yang diamankan ini merupakan awak dari kapal cepat kargo Borneo 02 Express (200 PK Ganda).
Mereka adalah motoris/nakhoda Mohammad Sabir (28), serta ABK Muhammad Aslan (19) dan Roy Wilson (18).
Hingga kini, Jounanda belum bisa menyampaikan keterangan detail terkait penyebab pasti insiden maut tersebut.
Fokus penyelidikan kini tertuju pada seorang saksi kunci. Polisi masih menunggu keterangan dari Siti Nurharisa (24), penumpang kapal cepat 40 PK yang motorisnya tewas dalam kecelakaan itu.
Wanita asal Pulau Sebatik ini, yang mengalami luka berat, masih menjalani perawatan intensif di ICU RSUD Nunukan.
“Kita masih menunggu keterangan saksi korban yang saat ini masih dirawat di ICU RSUD Nunukan. Penyelidikan terus berjalan, kami juga berkoordinasi dengan KSOP,” terang Jounanda.
Kronologi Insiden dan Seluruh Korban
Seperti diberitakan sebelumnya, satu motoris kapal cepat tewas dan satu penumpang luka berat dalam tabrakan maut di perairan Nunukan, Senin (28/7) sekitar pukul 14.20 WITA.
Insiden nahas ini melibatkan kapal cepat kargo Borneo 02 Express bermesin ganda 200 PK dengan kapal cepat penumpang 40 PK. Peristiwa ini mengakibatkan kapal penumpang terbelah dua.
Danlanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, sebelumnya menguak kronologi insiden nahas tersebut.
Benturan keras bermula ketika Borneo 02 Express yang memuat barang kargo J&T, bertolak dari PLBL Liem Hie Djung.
Kapal tersebut berencana membawa kargo itu ke Pelabuhan Sei Nyamuk, Pulau Sebatik.
Tak lama berselang, hanya beberapa menit berlayar dari PLBL Liem Hie Djung, kapal kargo itu bertabrakan dengan kapal cepat penumpang.
Kapal penumpang itu sendiri baru saja berlayar dari Dermaga Tradisional Haji Putri, menuju Pelabuhan Tradisional Bambangan, Pulau Sebatik, sambil membawa seorang perempuan.
“Informasi dari motoris kapal kargo dan juga masyarakat menyebutkan, Borneo 02 Express berlayar sesuai alur pelayaran. Tiba-tiba kapal cepat 40 PK memotong haluan, sehingga tertabrak di bagian tengah sampai akhirnya terbelah,” tutur Letkol Primayantha, menjelaskan penyebab awal benturan.
Pascakejadian, prajurit TNI AL melarikan motoris kapal cepat 40 PK, Rexsi, ke Puskesmas Nunukan Kota.
Sayangnya, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. Adapun penumpang perempuan, Siti Nurharisa, hingga kini mendapatkan perawatan intensif untuk luka-lukanya di RSUD Nunukan.
Menyusul insiden ini, pihak TNI AL segera bergerak cepat melakukan pendataan guna mengidentifikasi total lima korban yang terlibat dalam peristiwa tragis ini. Mereka adalah:
Dari Kapal Cepat 40 PK:
1. Rexsi Joseph Kabelen (23), motoris (korban tewas), warga Desa Bambangan, Sebatik Barat.
2. Siti Nurharisa (24), penumpang, warga Desa Liang Bunyu, Pulau Sebatik.
Dari Borneo 02 Express (200 PK Ganda):
3.Mohammad Sabir (28), motoris/nakhoda, warga Jalan Dermaga, RT 001 RW 004, Sungai Nyamuk, Sebatik Timur.
4. Muhammad Aslan (19), ABK, warga RT 007, Desa Sungai Nyamuk, Sebatik Timur.
5. Roy Wilson (18), ABK, warga RT 006 RW 004, Desa Sungai Pancang, Sebatik Utara. (Dzulviqor)
