Connect with us

Hi, what are you looking for?

Advetorial

Meski Warga di Pelosok Sembakung Mulai Direlokasi, Perkara Banjir Kiriman Tetap Jadi PR Besar Pemerintah

NUNUKAN – Banjir tahunan di Sungai Sembakung yang setiap tahun merendam sejumlah kecamatan di wilayah IV, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, masih menjadi agenda besar pemerintah yang butuh pemikiran serius.

Anggota DPRD Nunukan, Lewi mengatakan, relokasi warga desa menuju lokasi yang tinggi, tidak semerta merta menjadikan fenomena banjir Sembakung selesai begitu saja.

‘’Memang banjir adalah kondisi alam yang susah dilawan. Tapi tentu butuh penanganan serius melibatkan banyak pihak, karena banjir ini juga kiriman Malaysia,’’ ujarnya, Kamis (4/4/2024).

Sejauh ini, sejumlah warga Desa di Kecamatan Sembakung, sudah direlokasi. Masing masing, warga Desa Butas Bagu, Desa Labuk, Desa Pagar, Desa Tujung dan sekitarnya.

Pemkab Nunukan juga sudah membangunkan gedung Puskesmas diatas bukit sebagai penunjang kesehatan warga.

‘’Tapi kalau sungai terus menerus banjir, efek jangka panjangnya merusak alam, menghancurkan tanaman warga. Bagaimanapun, banjir Sembakung adalah agenda besar Pemerintan Nunukan, siapapun nanti Bupatinya,’’ tegas Lewi.

Butuh sebuah terobosan dan teriakan kencang ke Pemerintah Pusat. Banjir Sembakung, bukan sekedar fenomena alam, melainkan persoalan komplek di perbatasan Negara.

Masyarakat, sempat menaruh harapan akan terbebas dari banjir ketika ada wacana pembangunan PLTA berkapasitas 25 MW, yang sempat digaungkan pada 2021 lalu.Mega proyek tersebut, tentu akan menjadikan Nunukan bebas banjir, dan memiliki cadangan daya listrik melimpah.

Sayangnya, wacana tersebut seakan tidak lagi terdengar, dan masyarakat kembali kecewa dengan harus terus menghadapi banjir rutin tahunan.

‘’Selain sebagai sumber mata pencaharian dan sumber kehidupan masyarakat, Sungai Sembakung adalah jalur perlintasan lintas Negara. Makanya saya katakan, Sungai Sembakung ini PR besar pemerintah, bukan hanya daerah, tapi juga pusat,’’ tegasnya.

 

Untuk diketahui, banjir rutin terjadi setiap tahun di wilayah Kecamatan Sembakung, Kecamatan Sembakung Atulai dan Lumbis.

Baca Juga:  Belanja Seragam Sekolah Lengkap di Toko Bintoro Jaya Nunukan

Banjir, berasal dari Sungai Talangkai di Sepulut Sabah Malaysia, yang kemudian mengalir ke sungai Pampangon, berlanjut ke sungai Lagongon ke Pagalungan, masih wilayah Malaysia.

Dari Pagalungan, aliran sungai kemudian memasuki wilayah Indonesia melalui sungai Labang, sungai Pensiangan dan sungai Sembakung. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...