NUNUKAN – Logo HUT ke 23 Kabupaten Nunukan karya Ramli, menjadi pemenang lomba cipta/ desain logo hari jadi Nunukan yang akan dijadikan simbol pada puncak perayaan di 12 Oktober 2022 nanti.
Ada 4 warna yang digunakan Ramli dalam logo 23 ciptaannya, dan masing-masing memiliki filosofi dan makna tersendiri.
Warna biru, melambangkan semangat, optimis, ceria dan kreatif. Warna Orange, mempresentasekan percaya diri, profesional dan dilandasi keikhlasan hati.
Warna Merah, menunjukkan ketegasan energi dan perjuangan pemulihan ekonomi.
Sedangkan warna Hitam, mewakili tekad yang kuat untuk bangkit mewujudkan masa depan yang lebih baik dengan dilandasi integritas dan persatuan.
‘’Logo hasil karya Ramli dipilih langung oleh Bupati, Wakil Bupati dan Sekda yang merupakan dewan juri. Logo tersebut, akan digunakan dan diresmikan sebagai logo di HUT Nunukan 23,’’ ujar Kabag Protokol dan Koordinasi Pimpinan (Prokopim), Joned, Selasa (20/9/2022).
Menurut Joned, logo hasil karya Ramli, menjadi representasi dari khazanah, budaya, sejarah dan kearifan lokal Kabupaten Nunukan yang berada di perbatasan RI – Malaysia.
Logo 23 karya Ramli dibuat bersambung, dan saling berhubungan, saling melengkapi komposisi.
Itu melambangkan sinergitas semua potensi, untuk bangkit memulihkan ekonomi.
Ada jejak sejarah yang mengingatkan kembali bahwa Nunukan menjadi salah satu saksi terjadinya konfrontasi dengan Malaysia dalam mempertahankan setiap jengkal tanah milik ibu pertiwi, yang dilambangkan dengan Tugu Dwi Komando Rakyat atau Dwikora.
Selain itu, tergambar juga batik motif Lulantatibu, sebagai ornamen angka 23, yang melambangkan persatuan suku-suku yang mendiami Kabupaten Nunukan. Ada Lundayeh, Tagalan, Tidung dan Dayak Bulungan.
Lulantatibu, merupakan implementasi dari Bhinneka Tunggal Ika, yang merupakan semboyan Negara Indonesia.
Dari sisi kekayaan alam, logo buatan Ramli menampilkan penampakan gajah Sebuku, atau elephas maximus borneensis.
Keberadaan gajah kerdil tersebut, hampir punah perlu dilestarikan dan dirawat di habitatnya. Agar menjadi nilai tambah ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Dari sektor ekonomi, Ramli menambahkan rumput laut yang saat ini merupakan komditi andalan penopang ekonomi masyarakat.
Sedangkan dari keotentikan dan kekhasan Nunukan, Ramli mencantumkan butir padi Adan asal Krayan sebanyak 23 butir.
Yang melambangkan usia Nunukan saat ini, dan diharapkan menjadi lambang kebangkitan dalam segala aspek, baik sosial maupun ekonomi.
Ramli juga menambahkan roda, sebagai perlambang perputaran ekonomi Nunukan yang terus menuju arah lebih baik.
‘’HUT 23 Nunukan sebagai momentum kebangkitan dan bergerak membangun sinergitas dengan semua potensi dan sumber daya yang dimiliki untuk pemulihan ekonomi dengan menjunjung tinggi budaya, dan kearifan lokal demi tercapainya kesejahteraan masyarakat Kabupaten Nunukan,’’ kataJoned. (Dzulviqor).
