NUNUKAN – Anggota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Nunukan menyoroti buruknya kondisi jalan yang menelan anggaran Rp. 1,9 Miliar, di Desa Sekikilan, Kecamatan Tuljn Onsoi, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
“Itu jalan baru sebatas pengerasan, baru beberapa meter saja yang diaspal. Batu batu kerikil berhamburan berkumpul karena hanyut oleh air hujan. Lembek jalanan macam bubur ketan,”ujar Anggota LMND Nunukan, Jefry Lamadike, Rabu (1/2/2023).
Dia mendesak, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Nunukan melakukan pengawasan yang benar terhadap pekerjaan tersebut.
“Itu jalanan baru setahun dibangun sudah seperti itu. Tolong OPD tekhnisnya, khususnya PUPR, bekerja sungguh sungguh awasi proyek ini. Itu dibangun pakai uang negara, pajak masyarakat,” katanya.
Potret yang tersaji dari kondisi jalanan dengan biaya APBD Rp 1,9 miliar tersebut, harus menjadi perhatian semua pihak.
Apalagi, kata Jefry, kondisi yang sama, ternyata juga terjadi di jalan Kampung Timor – Sei Bilal yang tak jauh dari pusat kota Nunukan.
LMND juga memberi catatan dan warning atas kondisi ini.
Yang pertama, agar Dinas PUPR Nunukan bersungguh sungguh melakukan pengawasan, meminta tanggung jawab kontraktor dan mencari solusi atas kerusakan yang terjadi.
Kedua, penggunaan uang negara butuh pertanggung jawaban jelas dan hasil yang benar benar dinikmati masyarakat. Bukan sekedar proyek selesai dan dibiarkan.
Ketiga, LMND meminta ketegasan aparat hukum menyikapi kasus yang menelan anggaran negara tidak sedikit ini.
“Dan para DPRD Nunukan, tolong turun ke jalan. Silahkan cek dan lihat hasil pekerjaan itu. Jangan diam dan bicaralah sesuai kondisi yang terjadi,” kata Jefry. (Dzulviqor)
2,301 dibaca, 9 dibaca hari ini
