NUNUKAN – Anggota DPRD Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, H. Andi Mutamir, menyatakan krisis listrik dan air yang terjadi di Nunukan, berpengaruh terhadap potensi investasi di daerah ini.
Salah satu potensi investasj yang cukup menjanjikan adalah di sektor rumput laut.
Namun karena keterbatasan pasokan energi listrik, investor harus berpikir berulang kali jika harus mengembangkan produksi rumput laut di Nunukan.
‘’Listrik adalah sumber dayanya. Maka, menjaga keandalan pasokan listrik jadi kunci utama dalam menunjang kegiatan usaha,’’ ujar Andi Mutamir, Kamis (4/4/2024).
Saat ini, imbuhnya, kondisi listrik di Nunukan terus menjadi sorotan. PLN yang sempat mengeklaim bahwa kondisi listrik surplus, ternyata harus kembali menelan ucapannya dengan byarpet yang terus menerus terjadi.
Selain kendala listrik, persoalan air bersih juga menjadi PR besar dalam memastikan kemajuan Kabupaten Nunukan.
Sampai hari ini, Nunukan hanya mengandalkan hujan untuk mengisi IPA PDAM.
‘’Ke depan butuh peningkatan anggaran dan inovasi yang tepat untuk merumuskan solusi air dan listrik,’’ imbuhnya.
Sebagaimana diketahui, air bersih dan listrik, adalah kebutuhan dasar masyarakat. Majunya suatu daerah atau buruknya wajah pemerintah daerah, bisa ditakar dari cara pemenuhan atas kebutuhan dasar tersebut.
Kendati pemerintah daerah sudah gencar melakukan pengeboran sumur sebagai langkah jangka pendek untuk persoalan air bersih, namun hal tersebut justru menimbulkan polemik dan kekhawatiran atas dampak dari banyaknya sumur bor bagi sebuah pulau.
‘’Maka butuh inovasi dan kolaborasi dengan perwakilan Pemerintah Daerah di Provinsi untuk menceritakan gambaran Nunukan ke pusat. Pemda dan DPRD harus maksimal pressure itu ke pusat, apalagi ini persoalan menahun,’’ kata Andi Mutamir. (Dzulviqor)
