Connect with us

Hi, what are you looking for?

Ekonomi

Koperasi Merah Putih di Nunukan Terganjal Microsite, Mimpi Presiden Terhalang Administrasi

Ratusan koperasi di perbatasan RI-Malaysia terkatung-katung. Mereka menanti verifikasi sistem digital yang jadi kunci akses permodalan.

NUNUKAN, KN – Impian Presiden untuk membentuk 80.000 Koperasi Merah Putih (Kopdes Merah Putih) sebagai pilar ekonomi kerakyatan masih menghadapi tantangan berat. Di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, ratusan koperasi kini terkatung-katung. Padahal, koperasi ini digadang-gadang sebagai ujung tombak ekonomi desa di perbatasan RI-Malaysia.

​Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Nunukan, Sabri, tak menampik lambatnya pergerakan ini. Dari 171 unit koperasi yang ada, sebagian besar masih menanti proses verifikasi digital.

​Microsite, Kunci yang Hilang

​Microsite bukanlah sekadar pelengkap, melainkan kunci utama. Platform berbasis web ini berfungsi sebagai “identitas digital” bagi koperasi. Di sini, koperasi bisa menampilkan profil, struktur organisasi, hingga laporan keuangan secara transparan.

​Tanpa “tiket resmi” berupa microsite, koperasi mustahil mengakses permodalan dari bank dan mitra usaha lainnya.

Sejauh ini, hanya sebagian kecil Kopdes Merah Putih di Nunukan yang sudah beroperasi. Koperasi tersebut adalah unit usaha lama yang bertransformasi. Sementara itu, sebagian besar koperasi lain yang baru dibentuk masih harus berjuang melengkapi berbagai persyaratan administratif.

​Di Nunukan, koperasi didominasi oleh unit usaha di sektor perkebunan kelapa sawit, penyaluran pupuk, dan penyediaan sembako. Transformasi digital menjadi mutlak bagi mereka agar bisa bersaing dan memperluas akses pasar.

​Mimpi yang Tertunda di Perbatasan

​Kopdes Merah Putih dibentuk untuk memberdayakan masyarakat desa dengan prinsip ekonomi gotong royong. Namun, di perbatasan Nunukan, mimpi itu masih tertahan oleh hambatan teknis.

​Jika sistem digitalisasi ini tidak segera diselesaikan, visi mulia Presiden untuk membangun ekonomi kerakyatan dari desa bisa jadi hanya sebatas janji. Nasib ratusan koperasi di perbatasan kini bergantung pada seberapa cepat birokrasi ini bisa diselesaikan. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Kabar Lainnya

Peristiwa

NUNUKAN, KN – Hujan deras, angin kencang, dan petir menggelegar menghantam Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, semalam suntuk sejak Selasa...

Hukum dan Kriminal

Bola panas sudah dilempar Hamseng, Imigrasi sudah memberikan bantahan keras yang "lemah" --- S Priyadi ---

Peristiwa

NUNUKAN, KN – Kasus penganiayaan tragis menyeret seorang ibu lansia 69 tahun di RT 02, Jalan Ujang Dewa, Sedadap, Nunukan, Kalimantan Utara. Anaknya, Rahman,...

Nunukan

NUNUKAN, KN – Kantor Imigrasi (Kanim) Nunukan, Kalimantan Utara, kini berada di persimpangan jalan. Setelah membantah keras tudingan pungutan liar (Pungli) terhadap Warga Negara...