Connect with us

Hi, what are you looking for?

Pendidikan

Kekecewaan Peserta dari Krayan Atas Penundaan Seleksi Guru ASN – PPPK 2021

NUNUKAN – Puluhan guru honorer yang berasal dari beberapa Kecamatan di Krayan, Kabupaten Nunukan, merasa kecewa atas kebijakan Pemerintah yang menunda pelaksanaan seleksi guru ASN – Pekerja Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.

Kondisi geografis dari daerah asal menuju Pulau Nunukan tempat pelaksanaan seleksi dimaksud menjadi salah satu alasan yang menyebabkan mereka akhirnya kecewa atas kebijakan tersebut.

Salah satu peserta, Franky (39) guru honorer di SMPN 4 Krayan berharap pemerintah bisa memperhatikan kondisi geografis di wilayah perbatasan.

‘’Pak Menteri, tolong pertimbangkan kondisi perbatasan RI – Malaysia. Jangan menunda jadwal seleksi guru ASN – PPPK,’’ ujar Franky, Rabu 01/09/2021.

Sebagian besar dari mereka tinggal di daerah pedalaman yang letaknya jauh dari ibukota kecamatan.

Bahkan mereka harus rela berjalan kaki dan tidur di hutan untuk menuju bandara Long Bawan yang berada di ibukota kecamatan.

‘’Kawan-kawan dari Krayan Barat, Krayan Tengah dan Krayan Timur, mau tidak mau berjalan kaki. Ada yang sampai tiga hari untuk ke Bandara, mereka bermalam di hutan. Begitu sampai Nunukan ternyata ada penundaan, bisa dibayangkan bagaimana rasa kecewa kami?,’’ katanya.

Franky yang sudah mengabdi sebagai guru honor selama 11 tahun ini meminta empati dan respon positif pemerintah pusat, dia berharap kondisi geografis Krayan menjadi pertimbangan Kemendikbud RI dalam kebijakan penundaan ini.

Minta perlakuan khusus

Senada dengan yang telah disampaikan oleh rekannya, Edy Emron, guru honor lain yang sudah mengabdi selama 8 tahun di SDN 06 Krayan menegaskan, pemerintah seharusnya lebih arif melihat kondisi perbatasan khususnya Krayan.

‘’Kalau bisa, pemerintah pusat membuat regulasi khusus atas dasar pertimbangan kondisi Krayan, kami hanya memiliki pengabdian, kami sangat memandang penting generasi kami, wajar bagi kami yang di perbatasan meminta ada pengecualian dengan segala keterbatasan ini,’’ katanya.

Baca Juga:  Sejumlah Murid Sekolah Dasar di Nunukan Tidak Ikut US Akibat Terlalu Fokus Bekerja Mengikat Bibit Rumput Laut

Edy merinci biaya yang harus mereka keluarkan agar bisa sampai di pulau Nunukan.

Dari wilayah pedalaman menuju bandara Long Bawan, masyarakat harus membooking tiket 5 hari sebelumnya dengan biaya Rp 456.000,- belum lagi harus membayar swab test Rp. 175.000,-, itu belum termasuk biaya makan dan penginapan selama berada di Nunukan.

Lain halnya dengan peserta seleksi yang perempuan, sebagian mereka ada yang memiliki anak kecil dan masih dalam masa menyusui.

“Begitu tahu jadwal seleksi ditunda, mereka terpaksa kembali pulang dengan membawa kekecewaan mendalam” kata Edy.

Sehingga dengan gambaran tersebut, Edy kembali meminta agar pemerintah bisa memberi perlakuan khusus bagi peserta seleksi dari Krayan.

‘’Masih banyak kawan-kawan honorer di Krayan yang mengabdi belasan hingga puluhan tahun belum mengenal IT. Kondisi listrik di Krayan juga masih butuh solusi, apalagi urusan internet. Wajar tenaga honor yang berusia lanjut sulit memahami komputer, mohon masalah ini menjadi kekhususan dan perhatian pusat,’’ ujarnya.

Tanggapan Pemkab Nunukan

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Nunukan, H. Junaedi juga menyesalkan adanya penundaan tersebut.

Ia menjelaskan, seleksi guru ASN – PPPK yang rencananya akan digelar pada 30 Agustus 2021 – 03 September 2021, diundur menjadi 13 hingga 17 September 2021 mendatang.

Menurut Junaedi pihaknya tidak mengetahui jadwal penundaan seleksi tersebut.

‘’Kami tahunya malah saat mengecek website Kementrian. Kami konfirmasi dan dibenarkan pusat. Karena tidak ada pemberitahuan, kami tidak sempat mengumumkan untuk warga Krayan,’’ keluhnya.

Junaedi menyesalkan, pengumuman penundaan seleksi yang tidak dilakukan jauh hari sebelumnya.

“Tentunya mereka akan memesan tiket jauh-jauh hari agar tidak terlambat mengikuti ujian tersebut” sesalnya.

Lebih jauh Junaedi menjelaskan demi mengikuti seleksi ASN – PPPK ini para guru honorer sempat mengajukan kepada Gubernur Kaltara untuk melakukan penambahan jumlah penerbangan dari Krayan.

Baca Juga:  Imbauan Polres Nunukan Seiring Meningkatnya Kasus Asusila Terhadap Anak

“Meski dikabulkan, tapi ternyata mereka harus menelan kekecewaan dengan penundaan jadwal seleksi oleh pusat,’’ katanya lagi.

Akhirnya Disdikbud Nunukan berinisiatif menggelar pra test untuk menyiapkan mental mereka.

‘’Kita gelar ujian persiapan agar mereka nanti ada gambaran dan lebih siap menerima soal-soal yang diberikan pusat,’’ kata Junaedi.

Untuk diketahui ada sekitar 663 pendaftar seleksi Guru ASN PPPK 2021 di Kabupaten Nunukan, dan sebanyak 573 orang lolos verifikasi berkas dan segera mengikuti seleksi 89 orang diantaranya berasal dari Krayan. (Dzulviqor)

 

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.