Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kriminal

Kecanduan Onani, Seorang Mahasiswa di Nunukan Ajak Ratusan Wanita Cantik Video Call Seks dan Dijadikan Koleksi

NUNUKAN – Satreskrim Polres Nunukan, Kalimantan Utara, membongkar kasus pelecehan seksual melalui instagram, yang dilakukan seorang mahasiswa Nunukan, berinisial PA (21).

Tak tanggung tanggung, polisi mengamankan lebih 50 koleksi video tak senonoh, hasil rekaman Video Call Seks (VCS) PA, dengan para korbannya.

Dokumentasi video, tersimpan rapi dalam salah satu file pada handphone milik mahasiswa akuntansi ,di salah satu universitas negeri di Kalimantan Timur ini.

‘’Korbannya ratusan, dan dilakukan sejak dia mulai kuliah, sekitar dua tahunan. Aktivitas video call seks yang dilakukan, semata hanya untuk memenuhi hasrat seksual tak wajarnya,’’ ujar Kanit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Polres Nunukan, Ipda Andre Azmi Azhari, ditemui, Kamis (6/7/2023).

Dari ratusan korban PA, semua adalah wanita muda dan cantik, serta sosialita. PA juga tidak membatasi usia korbannya, mulai remaja, ibu rumah tangga, sampai janda, semuanya ia ajak VCS melalui akun instagram miliknya.

Dalam menjalankan aksinya, PA memasang foto profil remaja menarik, tampan serta metroseksual.

Hal tersebut, menjadi daya tarik bagi korbannya yang rata-rata aktif bermain instagram.

‘’Dia ini anak akuntansi. Keluwesan dan kelihaian bicaranya membuat korban betah ngobrol. Selalu ada bahan pembicaraan sampai akhirnya menjurus ke arah VCS itu. Jadi ilmu marketing untuk memikat calon pembeli, jalan istlahnya,’’ jelas Andre.

PA selalu mengawali obrolan melalui chating sebelum ajakan VCS nya disetujui korban.

Saat korban sudah terpikat dan menyetujui ajakan VCS, PA segera melakukan panggilan video tanpa menampakkan wajahnya.

Kamera handphone, ia arahkan sebatas kemaluannya untuk mendukung aktivitas masturbasinya.

‘’Ada banyak yang mau mau saja melakukan VCS dengan PA karena memang enak diajak ngobrol, dan bayangan korban, PA adalah laki laki tampan. Tapi tidak sedikit yang dijanji akan dikirim sejumlah uang setelah VCS, namun PA tidak pernah mengirimkan uang yang dijanjikan,’’ lanjut Andre.

Baca Juga:  Ini Pengakuan Pelaku Pembunuhan Terhadap Ririn

Untuk diketahui, PA memiliki perawakan kecil dan kurus. Namun dari segi kebersihan dan wajah, bisa dikatakan PA cukup menarik. Namun ia tidak pernah memasang foto wajahnya sebagai foto profil akun medsosnya, ataupun menampakkan wajah aslinya kepada para korbannya.

Puas dengan satu korbannya, PA akan mencari korban-korban lainnya, sampai ia sendiri lupa berapa banyak korban yang sudah tertipu aksi cabulnya.

Akui kecanduan

PA juga tidak membantah kalau dirinya menjadi kecanduan masturbasi dan selalu mendokumentasikan videonya bersama para korban sebagai obyek fantasinya.

Keganjilan tersebut, dimulai saat mulai menapaki bangku kuliah. Saat itu, ia memiliki teman chat perempuan yang dinilainya menggairahkan.

‘’Saya ajak dia VCS dan mau. Dari situ saya merasa kecanduan, sehingga memperbanyak kenalan dan bermasturbasi sama-sama. Semua saya rekam dan saya simpan sebagai koleksi,’’ akunya.

Hobi nyeleneh tersebut, semakin sering ia lakukan karena ia merasa kalau VCS merupakan cara pelampiasan seks yang aman baginya yang tidak memiliki pasangan, ketimbang berhubungan intim secara langsung.

Meski ia mengakui sering menipu korban dengan menjanjikan uang setelah VCS, cukup dengan mengancam akan menyebar video, korban tidak akan berani memperpanjang masalah.

PA bahkan menjawab semua dengan santai tanpa rasa penyesalan. Menurutnya yang ia lakukan adalah cara dia memuaskan hasrat seksualnya, meski sebatas masturbasi.

‘’Karena candu, dan lama-lama jadi hobi,’’ tegasnya.

Terbongkar dari laporan korban terakhir

Kasus ini terbongkar dari seorang ibu muda yang menjadi korban terakhir PA. Ibu muda tersebut, kebetulan tinggal satu pulau dengan PA, yaitu di Pulau Sebatik, perbatasan RI – Malaysia.

Korban kebetulan sedang ada masalah rumah tangga, dan sedang proses cerai dengan suaminya.

Baca Juga:  Waria Yang Ditemukan Meninggal Dunia di Kamar Kos Di Nunukan, Adalah Korban Pembunuhan

‘’Untuk korbannya yang terakhir ini, PA menjanjikan sejumlah uang, asal mau VCS dulu. Karena tidak ada pembayaran sebagaimana janji PA, korban menagih, tapi malah diancam video hasil VCS akan disebar. Karena tidak terima, korban melapor ke Polisi,’’ kata Andre.

Polres Nunukan, kemudian berkoordinasi dengan Polda Kaltara untuk melacak keberadaan PA.

Tahu posisinya sudah terlacak, PA berinisiatif mengubur handphonenya di pekarangan belakang rumah, dengan asumsi Polisi tidak akan menemukan barang bukti.

‘’Kita lakukan interogasi dan akhirnya PA mengakui mengubur Hp nya di belakang rumah. Dia tidak mau menghapus video video yang tersimpan di Hp. Ada kecenderungan seks yang tidak wajar, sehingga apa yang sudah dia dokumentasikan, menjadi obsesi dan fantasi seks yang tidak akan pernah dihapusnya,’’ kata Andre.

PA, dijerat dengan Pasal 29 juncto pasal 4 ayat 1 huruf d UURI Nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi subsider Pasal 45 ayat 1 juncto pasal 27 ayat 1 UURI Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UURI Nomor 11 tahun 2008 tentang ITE.

Andre menegaskan, banyak kasus serupa terjadi, khususnya di Nunukan. Hanya saja, biasanya korban tidak berani melapor karena malu, dan takut aibnya menjadi konsumsi publik.

Di era teknologi saat ini, media sosial bertransformasi dan memiliki kecepatan akses melebihi media berita.

‘’Jadi imbauan kami, mohon lebih bijak bermedsos. Jaga martabat dan harga diri. Jangan mengejar trend dan demi dianggap sosialita, kita menabrak norma kesusilaan. Pada akhirnya, hasilnya justru merugikan diri sendiri dan dijadikan fantasi seksual atau korban nafsu orang lain,’’ tegas Andre. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...