Connect with us

Hi, what are you looking for?

Ekonomi

Harga Anjlok, Petani Rumput Laut di Nunukan Mulai Jual Tali dan Perahu

NUNUKAN – Harga rumput laut (euchema cottoni) di Nunukan, Kalimantan Utara, anjlok sejak pertengahan Mei 2023. Jika sebelumya harga jual tertinggi mencapai Rp. 42.000 per kilogram, kini harganya hanya Rp.12.000 per kilogram.

Kondisi tersebut, membuat banyak petani yang tidak memiliki modal besar terpaksa menjual tambang, pondasi rumput laut, hingga perahu mereka untuk menutupi kerugian yang diderita.

‘’Saya lihat di medsos sudah mulai banyak yang menjual asetnya. Ada tali, pondasi, juga perahu. Kami berharap ini menjadi perhatian kita semua,’’ ujar Kamaruddin, Ketua Koperasi Mamolok Sejahtera, Sabtu (3/6/2023).

Kamaruddin menduga, anjloknya harga akibat permainan ditingkat tengkulak.

Skema penjualan juga mengalami perubahan drastis. Jika sebelumnya petani menerima uang pelunasan terlebih dulu lalu mengirimkan rumput laut keringnya, saat ini, tak sedikit petani yang mengirimkan barangnya dulu, baru terima hasil penjualan.

‘’Selain itu, pengiriman ke Makassar, Jakarta, maupun Surabaya, seakan ada yang atur. Akibatnya para petani juga tidak bisa menjual dengan harga tinggi, karena kalau pengiriman sudah diatur, maka mau tak mau harga yang ditawarkan itulah yang jadi patokan,’’ kata Kamaruddin.

Lanjut dia, para tengkulak menginformasikan kepada petani bahwa berkurangnya permintaan buyer menjadi salah satu faktor anjloknya harga yang terjadi saat ini.

Namun, Kamaruddin meyakini hal tersebut hanya pepesan kosong belaka. Buktinya, pengiriman dari Nunukan tetap stabil, yakni sekitar 6000 ton per bulan.

Oleh karenanya, Kamaruddin menegaskan, turunnya harga jual rumput laut kering saat ini butuh kepedulian semua pihak.

Sebab, budidaya rumput laut di Kabupaten Nunukan telah menyerap banyak tenaga kerja, yang selama ini telah menopang ekonomi masyarakat.

‘’Sekarang upah pabettang turun dari Rp 15.000 jadi Rp 13.000, dan sekarang Rp 10.000 pertali. Upah tukang gesek dari Rp 3000 turun ke Rp 2000,’’ jelasnya.

Baca Juga:  Stok Kurang, Harga Telur di Nunukan Melonjak Tinggi

Ia berharap, Pemerintah Daerah bisa membantu perkreditan bagi para petani yang bermodal pas-pasan, agar bisa bertahan.

Lebih baik lagi, jika Pemkab Nunukan menggandeng Perbankan untuk permodalan, sembari memikirkan jalan keluar dari drastisnya penurunan harga rumput laut yang terjadi.

‘’Fenomena harga yang anjlok signifikan dan mengakibatkan banyak petani menjual asetnya, diharap menjadi warning juga untuk pemerintah kita,’’ kata Kamaruddin. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...