NUNUKAN – PT. Duta Tambang Rekayasa (DTR) yang beroperasi di Kecamatan Seimanggaris Kabupaten Nunukan, menggelar pelatihan budidaya lebah madu Trigona kepada masyarakat Desa Tabur Lestari dan Desa Sri Nanti.
Hal ini sebagai respon dan kepedulian perusahaan terhadap perekonomian warga sekitar yang terpuruk akibat pandemi COVID-19.
Koordinator Tim Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT. DTR, Latif Syarifuddin menjelaskan selain menggelar pelatihan menangkar lebah madu, PT. DTR juga memberikan bantuan beberapa kotak koloni lebah yang siap di kembangbiakkan.
‘’Pelatihan sekaligus bantuan yang kami berikan, merupakan prospek jangka panjang yang berpotensi besar meningkatkan perekonomian masyarakat,’’ ujar Latif , Kamis (2/9/2021).
Menurut Latif, pelatihan budidaya lebah jenis kelulut / klanceng (bahasa latinnya Trigona) ini karena prospek pasar yang sangat menjanjikan bagi pembudidaya.
Selain itu proses budidaya madu dimaksud cukup sederhana dan aman dari sengatan lebah, karena lebah penghasil madu klanceng merupakan spesies primitif yang menghasilkan madu dalam jumlah sedikit dan tidak menyengat.
Namun demikian, karena mudah dalam pengembangan koloni, produktivitas propolis bisa lebih tinggi, tahan hama penyakit, serta dapat dipanen sepanjang waktu.
‘’Kualitas madu yang dihasilkan jauh diatas jenis lebah lainnya. Karena lebah kecil yang tidak memiliki sengat ini, tidak hanya menghasilkan madu, tetapi juga propolis yang memiliki nilai ekonomi cukup tinggi,’’ tegasnya.
Prospek Bisnis yang Menjanjikan
Sementara itu, harga madu klanceng di pasaran saat ini juga cukup menggiurkan, untuk takaran 200 gram dibanderol seharga Rp 150.000,- hingga Rp. 200.000,-.
‘’Perusahaan selalu melirik peluang – peluang yang berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap peserta pelatihan dapat menularkan ilmu yang sudah didapatkan kepada warga lainnya “ kata Latif lagi.
Untuk diketahui pelatihan yang melibatkan Medco E & P Tarakan ini dibagi menjadi dua sesi yakni, sesi materi ruang dan sesi praktek dilapangan.
Untuk materi ruang dilakukan di aula SMKN 1 Seimengaris dan praktek dilakukan diluar ruangan dengan melakukan percobaan satu log yang dibelah menjadi dua kotak baru.
‘’Semoga kedepannya bisa berkembang dan menjadi alternatif usaha di Seimenggaris,’’ harap Latif. (Dzulviqor)