NUNUKAN – Satgas Covid-19 Nunukan Kalimantan Utara belum menemukan jejak kaburnya 2 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Malaysia yang positif Covid-19.
Sejak Jumat 30 April 2021, unsur Satgas Covid-19 sudah bergerak untuk menyisir sejumlah lokasi yang biasa menjadi tempat kumpul para TKI atau jalur-jalur tradisional yang juga menjadi perlintasan mereka.
Juru Bicara Pemkab Nunukan, Hasan Basri Mursali mengatakan, Bupati Nunukan sebagai ketua Satgas Covid-19 sudah memerintahkan secara lisan untuk melakukan pencarian.
‘’Kita juga sudah mengumumkan agar para Camat memberitahukan Kades sampai ketua RT, kalau melihat dua TKI yang kabur segera dilaporkan kepada Satgas Covid-19,’’ ujarnya, Sabtu (1/5/2021).
Pencarian juga diperluas hingga ke pulau Sebatik.
Sejumlah pelabuhan dan titik yang selama ini menjadi perlintasan tradisional ikut diawasi.
Hasan mengaku yakin, pulau Sebatik adalah jarak terjauh yang bisa mereka capai.
‘’Kami juga masih yakin keduanya masih berada di wilayah Nunukan,’’ imbuhnya.
Selain itu, Hasan mengaku sangat khawatir karena 2 TKI yang kabur berstatus positif Covid-19. Kondisi mereka tentu rentan menularkan virusnya di tengah masyarakat ramai.
Masyarakat Nunukan diminta untuk ikut andil dan waspada jika bertemu orang asing yang belum dikenal sebelumnya.
‘’Saat ini, hasil lab mereka belum keluar dari BBLK Surabaya. yang ditakutkan varian virusnya macam India karena ini kan kasus impor dari Tawau Malaysia, bisa celaka kita semua. Kita berharap pencarian segera berakhir dengan adanya banyak info yang masuk ke Satgas,’’ imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumya, dua dari sembilan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terkonfirmasi positif Covid-19 dinyatakan kabur.
Kedua deportan tersebut berasal dari Jeneponto Sulawesi Selatan dan Kampung Rambutan Nunukan Kalimantan Utara. (Dzulviqor)