NUNUKAN – Anggota DPRD Nunukan, Kalimantan Utara, Andre Pratama, menagih janji serta komitmen PT PLN yang berkomitmen untuk pemasangan jaringan listrik di Kampung Tebol, Pulau Sebatik.
‘’Saat ada hering, Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara PLN dan mahasiswa kemarin, Kepala PLN Wilayah berjanji akan menyambung jaringan listrik jika akses jalannya bagus. Sekarang saya sudah masukkan alat berat, perbaiki jalan. Akses sudah bagus, dan giliran saya, menagih janji PLN mewakili masyarakat,’’ ujarnya, pada Sabtu (9/12/2023) lalu.
Andre mengatakan, usulan pemasangan jaringan listrik di Kampung Tebol maupun di Kampung Lapio, telah dilakukan sejak 2020 silam.
Namun, PLN berdalih tidak dapat memobilisasi tiang beton lantaran buruknya akses jalan di lokasi itu.
Lanjut Andre, demi mengawal kebutuhan listrik pada dua lokasi tersebut, DPRD Nunukan bahkan melakukan audiensi langsung ke PLN wilayah Berau, Kalimantan Timur.
“Saat itu PLN merespons dengan menurunkan tim survei dan assistensi masalah,” bebernya.
Akan tetapi sampai hari ini, pemasangan jaringan listrik dimaksud, belum ada tanda-tanda akan terakomodir.
‘’Ini terkait kebutuhan dasar warga Negara Indonesia. Sudah puluhan tahun mereka menunggu listrik. Di satu sisi, PLN mengumumkan CSR pemasangan listrik gratis di Nunukan. Di sisi lain, ada ratusan warga Nunukan yang menunggu lampu PLN berpuluh tahun lamanya,’’ kata Andre lagi.
‘’Dan perlu dicatat, Managaer wilayah kemarin sudah komitmen jika akses bagus jaringan listrik segera disambung. Itu janji beliau, sekarang, DPRD menunggu realisasi janji tersebut,’’ tegasnya.
Lebih jauh, dia juga mengemukakan sejumlah aspirasi masyarakat di desa lain, selain isu kelistrikan
Warga di Kecamatan Sebatik Barat, berharap pemerintah membangun jembatan sepanjang 16 meter, untuk menghubungkan desa Liang Bunyu dan Desa Binalawan.
Pembangunan infrastruktur dimaksud, diyakini dapat menopang perputaran ekonomi masyarakat setempat
Selain itu, ada juga usulan pembangunan jalan tani di Jalan Pisang, RT 07 Desa Setabu, Sebatik Barat.
‘’Yang tak kalah penting, ada usulan rumah ikat rumput laut untuk kelompok pembudidaya, di RT 05 Setabu dan RT 03 Balansiku. Cukup pondok ada atap saja, karena selama ini, kelompok tersebut mengikat bibit dengan hanya beratap terpal, itu panas sekali kalau siang dibawah terpal,’’ kata Andre. (Dzulviqor)
