NUNUKAN – Pangkalan TNI AL Nunukan, Kalimantan Utara, meresmikan Kampung Bahari Nusantara (KBN) di kawasan pesisir Mansapa, Nunukan Selatan, Senin (30/12/2024).
Danlanal Nunukan, Kolonel Laut (P) Handoyo, menegaskan KBN Mansapa adalah KBN ketiga, menyusul KBN Mamolo dan KBN Tanjung, yang telah dibangun sebelumnya.
“KBN kita bangun untuk membuktikan bahwa TNI AL hadir, khususnya bagi warga pesisir. Kita bersama-sama berupaya melakukan pembinaan dan membangun benteng pertahanan dengan andil nelayan dan masyarakat pesisir,” ujarnya saat ditemui.
Handoyo menjelaskan, ada lima kluster yang menjadi sasaran KBN, yakni, pendidikan, kesehatan, wisata, ekonomi, dan pertahanan.
“TNI AL memberikan edukasi terhadap kualitas produk layak jual, membuka pangsa pasar, dengan bekerja sama dengan Pemda Nunukan sebagai stakeholder,” ujarnya.
Lanjutnya, hadirnya KBN memastikan anak-anak pesisir tidak tertinggal pelajaran. Bagi yang putus sekolah atau belum memiliki identitas kependudukan, pihaknya akan bermohon ke Pemda agar dapat diakomodir.
‘’Bagi yang belum memiliki BPJS, kita dampingi pengobatannya sembari berkoordinasi dengan pihak yang berwenang, lebih pada kesiapsiagaan prajurit atas kondisi masyarakat di lapangan. Kita lahir dari rakyat dan untuk rakyat,” tegas Handoyo.
Ia menegaskan, KBN memiliki peran penting dalam mendukung operasi pertahanan TNI AL di perbatasan RI–Malaysia.
‘’Setiap Kawasan Berbasis Nelayan (KBN) ada pos yang diisi Bhabinkamtibmas sebagai sarana interaksi. Mereka bertugas seperti Babinsa atau Bhabinkamtibmas, melakukan komunikasi sosial. Jadi, semua bisa terpantau, baik tindak ilegal di lautan ataupun di kawasan pesisir,’’ tegasnya.
Di posko tersebut, semua aduan dan potensi ancaman keamanan akan dipetakan dan segera dicegah.
‘’Prajurit TNI AL melakukan pendataan sejumlah persoalan yang ada. KBN hadir untuk mengurai masalah dan bekerja sama dengan masyarakat dalam bidang pertahanan,’’ kata Handoyo.
Sementara itu, Wakil Bupati Nunukan, Hanafiah, mengakui program KBN menjadi contoh sinergitas dan aktivitas yang langsung menyentuh masyarakat.
Sehingga, pola atau skema KBN perlu menjadi role model untuk dibangun dan diaplikasikan di desa-desa lainnya.
“Kita apresiasi Lanal Nunukan yang membantu Pemerintah Daerah dengan paket lengkapnya. KBN memiliki lima kluster, yang sangat dibutuhkan dan menyentuh langsung masyarakat,” katanya.
Dengan bantuan sebesar itu, kata Hanafiah, sudah seyogyanya Pemda Nunukan juga terlibat dalam melakukan sosialisasi, edukasi, dan pendampingan kepada masyarakat pesisir.
“Setiap kluster yang menjadi program KBN kan ada dinas yang membidangi. Saya kira, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, sampai Dinas Kelautan dan Perikanan terlibat aktif. Sehingga pendampingan dan harapan membuat masyarakat pesisir sejahtera, bisa diwujudkan bersama,” kata Hanafiah. (Dzulviqor)
