NUNUKAN – Anggota DPRD, Andre Pratama, menyampaikan keluhan warga di daerah pemilihannya, soal masih nihilnya pelayanan air bersih dari Perumda Tirta Taka Nunukan, Kalimantan Utara.
Padahal, RT 03 Desa Setabu,Sebatik Barat, merupakan jalur yang dilewati instalasi pipa distribusi air bersih.
‘’Masyarakat heran juga, kenapa daerah mereka yang selama ini dilewati pipa air baku, tapi setelah sudah diolah menjadi air bersih, mereka tidak pernah mendapat layanan air bersih dari PDAM,’’ujar Andre, dalam catatan hasil resesnya di Sebatik Barat, Minggu (20/4/2024).
Sedikutnya, puluhan kepala keluarga di RT 03 Desa Setabu, yang menuntut hak mereka mendapat layanan air bersih.
Selain itu, sebagian warga RT 05 juga menuntut perkara yang sama. Mereka merasa heran, mengapa mereka tak kunjung mendapat distribusi air bersih PDAM.
Mereka heran, karena jarak antara IPA dan lingkungan RT mereka, tidak terlalu jauh, bahkan tidak sampai 1 Km.
‘’Ini jadi catatan DPRD Nunukan, dan mohon Pemda Nunukan melihat ini sebagai hal urgen, karena air bersih adalah salah satu hak paling mendasar bagi warga Negara, selain masalah listrik,’’ kata Andre lagi.
Dampaknya, warga terpaksa harus membeli air seharga Rp. 120.000, untuk penampungan berkapasitas 1200 liter per hari.
‘’Kasihan sekali mereka capek sekali mencari uang, dari melaut, dari mabettang, hasilnya Cuma untuk air bersih,’’ katanya prihatin.
Dari curhatan warga, Perumda Tirta Taka pernah menjanjikan distribusi air bersih pada 2023. Sayangnya, sampai hari ini, janji tersebut masih sebatas janji.
‘’Sekali lagi, mohon catatan DPRD tentang kebutuhan air bersih masyarakat Desa Setabu, bisa terakomodir,’’ tegas Andre. (Dzulviqor)
