Connect with us

Hi, what are you looking for?

Nunukan

Cara Pemkab Nunukan Mempertahankan Eksistensi Padi Organik Adan di Krayan

NUNUKAN – Berkurangnya hasil panen padi adan, yang berada di dataran tinggi Krayan, menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Banyak permasalahan yang mengemuka terkait eksistensi padi varietas Adan yang dipatenkan sejak 2010 ini.

‘’Volume panen berkurang. Yang tadinya kita mencatat 4,5 ton bahkan sampai 5,5 ton dalam setiap hektar, pada 2023 ini tercatat hanya 3,5 ton per hektar,’’ ujar Kepala Bidang Infrastruktur Pangan Sarana dan Prasarana Pertanian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Nunukan, Sambiyo, Rabu (6/9/2023).

Sambiyo menjelaslan, menurunnya hasil panen, tak lepas dari terus berkurangnya populasi kerbau, yang menjadi kunci atas padi organik adan.

Menurut data, populasi kerbau pada 2001 di Krayan, masih ada sekitar 10.000 ekor. Jumlah ini berkurang seiring dengan kebutuhan ekonomi tinggi dan persoalan geografis, maupun akses pemasaran terhadap hasil tani masyarakat yang berbatasan darat langsung dengan Malaysia ini.

‘’Data terakhir yang kita catat, populasi kerbau ada di angka 2500 ekor. Kita lakukan program kawin suntik dengan sumber benih sperma dari Jakarta. Data 2023, jumlah populasi kerbau meningkat menjadi 3000 ekor,’’ kata Sambiyo.

Lahan sawah mulai tercemar

Sambiyo mengatakan, tidak mudah menjaga keorganikan padi adan di Krayan.

Pasalnya, ada beberapa lahan di sejumlah areal pertanian yang tercemar dengan limbah pabrik dan mesin traktor.

Pencemaran tersebut, sempat menjadi catatan dari Sucofindo yang digandeng Kementrian Pertanian untuk menguji kualitas lahan persawahan di Krayan pada 2018 lalu.

‘’Dari sekian lahan pertanian, yang masih terbilang murni, di daerah Kurid dan Pa’Padi. Yang lainnya ada pencemaran limbah pabrik dan alat berat. Tapi belum masuk kategori unorganik,’’ katanya lagi.

Catatan tersebut, tentu harus menjadi perhatian dan evaluasi bagi Pemerintah dan masyarakat.

Baca Juga:  Niatnya Mencabuli Tetangga Gagal, Terduga Pelaku Minta Nama Baiknya Dipulihkan

Jangan sampai ada pencemaran dari perusahaan ataupun alat berat yang mempengaruhi kesuburan lahan, dan terjadi penilaian unorganik.

Jika sampai itu terjadi, butuh dua tahun mengembalikan lahan ke status organik, tanpa boleh ada pengolahan lahan dimaksud.

‘’Kembali ke sistem pertanian dulu, agar lahan pertanian kembali ke organik murni. Yaitu, enam bulan sawahnya untuk tempat kerbau, dan enam bulan untuk padi,’’ jelasnya.

Pemkab juga melakukan intervensi, dengan mensupport petani dengan pupuk organik cair juga pupuk hayati.

Pemkab Nunukan, terhitung masih beruntung, karena warga Krayan memiliki aturan adat ketat untuk menjaga keorganikan padi adan.

Selain itu, ada juga Perda untuk melindungi kekhasan padi adan, sehingga hanya dibutuhkan implementasi dan eksekusinya di lapangan.

‘’Kalau mulai ramai ada isu klaim padi adan dari Malaysia, perlu diketahui, Ba’kelalan juga menanam padi adan, hanya saja mereka bukan organik, melainkan kimia. Hak paten padi adan ada di Krayan, kita tidak khawatir klaim itu,’’ tegasnya.

Datangkan sperma kerbau dari Jakarta

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Nunukan, juga sudah menjalankan program kawin suntik.

Mereka berkolaborasi dengan Kementan, dan mendatangkan sperma kerbau dari Jakarta untuk dikembangbiakkan di Krayan.

Sperma dalam tabung nitrogen, biasanya dibawa pesawat militer untuk selanjutnya dilakukan inseminasi buatan.

‘’Hasilnya mulai terlihat, populasi kerbau Krayan yang sebelumnya tercatat 2500 ekor, pada tahun 2023, terdata 3000 ekor. Kita berharap aksi kawin suntik ini berhasil dan perlahan populasi kerbau di Krayan terus bertambah,’’ harapnya.

Bagaimanapun, kerbau memiliki arti penting bagi eksistensi padi organik adan. Meski saat ini, penjualan kerbau masih massif, namun sudah ada pembatasan dan program yang dijalankan untuk peningkatan populasi kerbau.

Baca Juga:  Terkunci di Toilet Masjid Selama 1,5 Jam, Seorang Anak Diselamatkan Petugas Pemadam Kebakaran

‘’Sebenarnya masyarakat juga sadar betapa penting kerbau untuk sistem pertanian mereka yang organik. Tapi di era saat ini, tentu ada mereka harus memiliki kendaraan dan lainnya. Dan kerbau yang dianggap tabungan, jadi alternatif,’’ tambahnya.

Akses darat jadi harapan

Sampai hari ini, penjualan padi adan, masih menyasar Malaysia, Brunei dan sekitarnya. Hal tersebut, berkaitan dengan kemudahan akses transportasi.

Untuk diketahui, dataran tinggi Krayan, hanya bisa ditempuh melalui udara, karena akses jalannya belum bisa dilewati.

Meski sudah ada jalan darat yang menghubungkan Kabupaten Malinau dan Krayan, akses tersebut, masih jauh dari kata layak.

Alhasil, timbul masalah baru ketika warga Malaysia, di Ba’kelalan juga menanam padi varietas adan.

Otoritas Sabah, Malaysia, membatasi pembelian padi adan Krayan, dan berakibat penumpukan di lumbung-lumbung milik petani setempat.

‘’Krayan butuh akses darat untuk menjual hasil buminya. Karena kalau melalui udara, tentu harganya tidak terjangkau. Itulah mengapa selama ini pangsa pasar padi adan hanya Malaysia yang mudah diakses,’ ’sesal Sambiyo. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kabar Lainnya

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggelar senam sehat, bertajuk ‘Bilang aja gak terhadap kejahatan perbankan’, di halaman Kantor Cabang BRI, Jalan TVRI, Nunukan...