NUNUKAN – Delta Ratna Sari (10), bocah perempuan warga Kampung Timor Rt 031 Nunukan Barat, Nunukan, Kalimantan Utara, akhirnya akan segera kembali ke sekolah, menghabiskan waktu bersama teman sebayanya dan belajar di bawah bimbingan guru, sebagaimana keinginannya selama ini.
Delta, adalah anak yatim yang hanya tinggal bersama ibunya, Magri Lomang (27), di sebuah rumah sewa dengan biaya Rp. 300.000 per bulan.
Ia dipercaya menjaga adik laki lakinya yang belum genap berusia dua tahun yang mengalami stunting.
Delta ditinggal ibunya mulai pukul 7 pagi untuk bekerja, dan baru kembali pada waktu magrib. Selama itu pula, semua kebutuhan adiknya, mulai makan, buang air, sampai mandi, diurus sepenuhnya oleh Delta.
Kisah Delta akhirnya diketahui oleh Wahana Pendidikan Perbatasan (WPP). Delta akhirnya dibimbing relawan WPP untuk belajar, dan dilakukan pendampingan.
‘’Kita tidak mau masa depan anak-anak dengan kondisi seperti Delta, terbiar begitu saja. WPP segera melakukan pendampingan dengan bimbingan belajar,’’ ujar Inisiator WPP, AKP. Eka Berlin, Rabu (1/2/2023).
Bagi bocah seusia Delta, mengurus adiknya yang stunting merupakan sebuah pekerjaan berat dan penuh risiko. Terlebih, ia hanya sendirian ditinggal seharian bersama adiknya.
Ada dunia anak-anak yang hilang, dan ada keceriaan juga hak masa kecil yang seakan terenggut, padahal, segala bentuk pergaulan masa anak-anak, seharusnya masih dinikmati di usianya.
‘’Kita sudah buatkan akte sebagai bekal Delta mendaftar sekolah di tahun ajaran baru nanti. Kita berharap kondisi yang dihadapi Delta menjadi beban bersama, sehingga tidak ada di sekitar kita, anak-anak yang kehilangan masa kecilnya karena keadaan,’’ imbuh Berlin.
Kisah Delta, kata Berlin, hanya satu dari sekian banyaknya masalah anak-anak yang ditangani WPP.
Delta juga menjadi anak kelima yang akan segera didaftarkan sekolah. Masing masing anak yang ditangani WPP, memiliki kisah sedihnya sendiri, dan patut menjadi pelajaran hidup.
Kabupaten Nunukan, masih menyisakan sejumlah anak-anak dengan buta aksara. Nunukan masih memiliki pekerjaan besar terhadap anak-anak yang tidak memiliki keluarga sehingga mereka terlantar dan tidak sekolah.
‘’Apapun kisahnya, intinya generasi kita harus mengenyam pendidikan. Pendidikan adalah jembatan untuk meraih perubahan hingga mencapai sukses. WPP terus bergerak melakukan pencarian dan mendata mereka. Kita pelan-pelan membawa mereka ke dunianya dan memberikan hak pendidikan yang memang seharusnya mereka nikmati,’’ kata Berlin. (Dzulviqor)
1,096 dibaca, 3 dibaca hari ini
