NUNUKAN – Dua pemuda bernama Azmi dan Norman, warga Sebatik, menjadi korban pengeroyokan, akibat mempertanyakan akun game online yang mereka beli seharga Rp. 150.000, tidak dapat diakses, Kamis (5/1/2023) lalu.
‘’Azmi diajak Norman nongkrong di salah satu kafe dan kemudian diminta menemaninya untuk bertemu dengan RZ, orang yang menjual akun game online yang ternyata tak bisa digunakan,’’ ujar, Kapolsek Sebatik Timur, IPTU. Randya Shaktika, Sabtu (7/1/2023).
Saat baru saja berjumpa dengan RZ, tiba-tiba saja datang sekitar 30 pemuda yang langsung mengejar Azmi dan Norman.
‘’Kedua korban terjatuh, dan saat itulah terjadi pemukulan dan pengeroyok,’’ jelas Randya.
Selain melakukan pengeroyokan, para pelaku juga merusak sepeda motor korban yang tertinggal di TKP dengan kayu ulin.
Kasus ini pun dilaporkan ke Polsek Sebatik Timur oleh Jefri yang merupakan kakak kandung korban Azmi.
Polisi bergerak ke TKP dan meminta keterangan dari belasan saksi mata yang ikut terlibat peristiwa tersebut.
Alhasil, Polisi mengamankan empat pemuda yang diduga sebagai pelaku pengeroyokan antara lain, RZ (17), R (18), BD (18) dan RI (19).
‘’Para pelaku pengeroyokan, kita sangkakan dengan pasal 80 ayat (2) jo Pasal 76c UU Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak jo Pasal 170 ayat (1), (2) ke-2e jo KUHP jo, Pasal 351 ayat (2) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara,’’ kata Randya. (Dzulviqor)
