NUNUKAN – Ungkapan kekecewaan terhadap pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Nunukan, kembali muncul dari jajaran pengurus dan atlet Perkumpulan Binaraga Fitnes Indonesia (PBFI) Nunukan, Kalimantan Utara.
Sebab, pemberangkatan para atlet PBFI Nunukan, untuk berkompetisi dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Kaltara ke Kota Tarakan, sama sekali tidak dilakukan pelepasan oleh KONI Nunukan sebagai bentuk dukungan terhadap atlet yang mewakili Kabupaten Nunukan.
Sikap KONI tersebut, membuat para atlet heran dan bertanya tanya tentang komitmen KONI terhadap olahraga di wilayah perbatasan RI – Malaysia ini.
“KONI sebagai induk olahraga harusnya memiliki sensitifitas dan kepekaan. KONI wajib paham tugas pokok dan fungsinya,” ujar Ketua PBFI Nunukan, Syarifin,Sabtu (3/12).
Dia menuturkan, selama ini, KONI Nunukan tidak menganggarkan biaya pembinaan, atau mengusahakan keterwakilan atlet PBFI di Kejurprov Kaltara 2022 yang akan digelar di Gedung Dharmawanita Jalan Kusuma Bangsa, Kota Tarakan, Minggu (4/12) esok.
Agar dapat berpartisipasi, PBFI Nunukan harus swadaya, dan berusaha meminta bantuan donatur dengan menyebar proposal.
“Komitmen dalam memajukan olahraga Nunukan mana? maksud kita, kalau sama sekali tidak bisa mendukung secara finansial, setidaknya support. Ini bahkan ketika atlet berangkat, KONI sama sekali tidak peduli. Padahal atlet berjuang membawa nama Nunukan, bukan pribadi,” imbuhnya.
Dikonfirmasi nihilnya KONI untuk melepas keberangkatan atlet PBFI, ketua KONI Nunukan, Samran, berdalih tidak tahu agenda tersebut.
“Seharusnya bersurat ke KONI. Kalau tidak ada pemberitahuan kita tidak tahu,” jawabnya.
Untuk diketahui, PBFI Nunukan memberangkatkan 9 atlet, untuk Kejurprov Kaltara 2, sebanyak 3 atlet diantaranya, berasal dari Satgas Pamtas Yonif 621/Manuntung.
Mereka akan bertanding di semua kelas, dan diharapkan bisa meraih prestasi gemilang. Khususnya kelas mens sport fisik yang diikuti Kurniawan, yang memang menjadi langganan juara di kelasnya. (Dzulviqor)
