NUNUKAN – Masyarakat sasaran pembangunan tangki septik individual dan komunal di Kabupaten Nunukan, mengeluhkan hasil pekerjaan yang dianggap mubazir.
Soalnya sebagian besar tangki septik dimaksud tidak dapat difungsikan karena keterbatasan anggaran untuk melengkapi kekurangan bahan konstruksi seperti pipa maupun kloset.
Sehingga sebagian besar masyarakat sasaran membiarkan bantuan tersebut begitu saja.
‘’Belum ada uang, kita juga belum bikin bangunan tertutup untuk WC nya. Jadi nanti saja baru dipikir itu barang,’’ ujar Johan warga RT.004 desa Ujang Fatimah, Minggu 22/08/2021.
Pernyataan senada juga disampaikan oleh Sarbiah warga RT. 02 desa Binusan, bantuan tangki septik dirumahnya belum dapat difungsikan karena masih banyak material yang harus disiapkan agar bisa digunakan.
‘’Harus beli seng dan pipa panjang serta menggali lubang jamban, harapannya sih ada bantuan diberikan sampai bisa dimanfaatkan. Jadi kita tidak harus menanggung sendiri biayanya,’’ tutur Sarbiah.
Sementara itu sebagian tangki septik yang sudah bisa difungsikan karena ada inisiatif sendiri dari warga sasaran.
Seperti halnya Masriang warga RT 02 Desa Binusan, ia membeli sendiri kloset duduk dan menggali lubang pembuangan.
‘’Saya lupa habis berapa biayanya, tapi pembuatan wc kita lakukan sendiri. Kita kan hanya diberi tangki saja tidak sekalian klosetnya,’’ katanya.
Untuk diketahui pembangunan tangki septik komunal dan individual ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang berada di pinggiran sungai dimana daerah tersebut terdapat kasus stunting yang tinggi dan belum memiliki sistem sanitasi yang baik.
Sehingga dibutuhkan edukasi tentang pola hidup bersih yang sehat dan benar guna mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
Pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh Pemda Nunukan melalui Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman dengan pendanaan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi Sanitasi, DAK Reguler dan DAK Penugasan senilai Rp.Rp 9,779, 024.000.
Kegiatan dimaksud dibagi dalam 25 lokasi / desa yang tersebar di Kecamatan Sebatik, Kecamatan Nunukan, dan Kecamatan Seimenggaris. (Dzulviqor)
