NUNUKAN – Sejumlah pemikir muda yang terhimpun dalam etnis Dayak Agabag menggelar Kongres Ikatan Intelektual Dayak Agabag I (IIDA Pertama) di Desa Kunyit, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis (27/7) kemarin.
Kongres tersebut merupakan rekomendasi Dewan Adat Dayak Agabag, pada saat pagelaran ILAU Dayak Agabag IX di Kecamatan Lumbis Ogong beberapa waktu lalu.
Ketua Panitia Kongres, Jukili, A.Md. Kep, menuturkan, IIDA akan menjadi sebuah wadah untuk menuangkan berbagai gagasan dalam kemajuan peradaban dayak Agabag.
“Para intelektual Dayak Agabag menyadari tantangan yang dihadapi ke depan semakin ketat oleh karena itu dipandang perlu ada wadah untuk berkumpul menyatukan visi, menyatukan kekuatan dan bersepakat bagaimana masyarakat adat dapat berperan dalam kemajuan peradaban,” Ujar Jukili, Kamis (28/7).
Pria yang akrab disapa Mr. Joe itu menjelaskan, dalam kongres IIDA I ini para intelektual bermusyawarah untuk memilih pengurus yang akan menjalankan roda organisasi.
“Pengurus terpilih nanti akan bekerjasama dengan dewan Adat Dayak Agabag dalam menghadapi era globalisasi dan menyambut IKN di Kalimantan,” terangnya.
Adapun hasil kongres IIDA I ini menetapkan, Alson, S. Sos, M. Si dan Darboy, S.P., sebagai Ketua dan wakil IIDA.
“Pelantikan akan dilakukan hari ini, Kamis (28/7) oleh Dewan Adat Dayak Agabag Robert Atim , S. Pdk,” pungkasnya. (Hadi Trisno Nugroho)
