NUNUKAN, KN – Perjuangan ratusan anak sekolah di pedalaman Lumbis, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, untuk mencapai bangku pendidikan kini mendapatkan titik terang. Setelah bertahun-tahun menantang derasnya arus sungai dan ancaman banjir, mereka kini memiliki alat transportasi yang aman dan memadai.
Pemerintah Kabupaten Nunukan (Pemkab Nunukan) mengambil langkah strategis. Pemkab menyerahkan delapan unit perahu ketinting full set—lengkap dengan mesin dan perlengkapan keselamatan—kepada kelompok masyarakat di tiga wilayah, yakni, Desa Ubol Alun, Desa Salan, dan Desa Sungoi.
Selanjutnya, Wakil Bupati Nunukan, Hermanus, memimpin penyerahan bantuan perahu ketinting di Dermaga Daapiton, Mansalong. Ia menegaskan, bantuan ini adalah wujud nyata komitmen Pemkab terhadap kelangsungan transportasi anak sekolah di wilayah terpencil.
Prioritas dan Tantangan di Sungai Sembakung
Plt. Camat Lumbis Ogong, Musa, mengonfirmasi betapa urgennya bantuan ini, yang menjadi prioritas utama bagi pelajar. Desa Ubol Alun, Salan, dan Sungoi berjarak cukup jauh dari fasilitas pendidikan. Bahkan, ia mengakui, anak-anak sering kali terpaksa tidak bersekolah ketika Sungai Sembakung sedang banjir.
Selain itu, aksesibilitas ke wilayah pedalaman Lumbis memang sangat menantang. Dari Kota Nunukan, perjalanan sungai memakan waktu hingga 6 jam menuju wilayah Lumbis Ogong dan sekitarnya. Musa menambahkan, selain untuk mengangkut pelajar, masyarakat juga dapat memanfaatkan perahu-perahu ini untuk kebutuhan mendesak. “Perahu ini juga bisa mengantar orang sakit ke Puskesmas Binter atau ke Mansalong,” jelasnya.
Jaminan Keselamatan dan Pesan Khusus Wabup
Kemudian, Hermanus menekankan, bantuan perahu ini bukan hanya soal alat transportasi, tetapi juga jaminan keselamatan. Pemkab menyerahkan bantuan paket lengkap, yang mencakup perahu, mesin, dayung, dan yang terpenting, pelampung sebagai alat keselamatan wajib (safety gear).
Oleh karena itu, Wabup secara tegas mengingatkan para motoris (pengemudi perahu) untuk tidak lalai.
”Tolong bagi para motoris yang menjalankan perahu, jangan sampai lupa, selalu pakaikan pelampung pada anak-anak sekolah yang menggunakan perahu saat menyeberang menuju sekolah maupun saat pulang sekolah,” pesannya.
Selanjutnya, ia juga berpesan agar masyarakat menjaga aset ini mengingat kualitas material kayu yang kini jauh berbeda dengan zaman dahulu. “Jaga dan rawat dengan baik perahunya demi masa depan penerus,” tutupnya, menggabungkan harapan dan peringatan.
Apresiasi Warga Setempat
Musa mewakili seluruh warga dan pelajar menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Pemkab Nunukan yang telah memberikan solusi nyata dan harapan baru. Harapannya, anak-anak sekolah kini dapat berangkat lebih aman dan rutin, sehingga memutus rantai kendala banjir untuk menjangkau pendidikan. (Dzulvuqor)
![]()







































