NUNUKAN – Puluhan personel Polres Nunukan Kalimantan Utara menjalani tes urine mendadak, Rabu (3/3/2021).
Hal ini merupakan impelementasi Surat Telegram Kapolri nomor ST/331/II/HUK.7.1/2021 yang mengatur tentang pencegahan penyalahgunaan narkoba oleh anggota Polri.
Sekaligus sebagai pembinaan internal terhadap anggota, agar tidak main-main dengan narkoba.
Ada 25 personel Polres Nunukan yang didaftar sebagai peserta tes urine, Waka Polres Nunukan Kompol. Edy Budiarto meminta agar personel yang ditunjuk mengikuti tes urine tidak berfikiran negatif dan berprasangka buruk.
“Jangan berfikiran kalian TO (Target Operasi), atau ditandai, karena ditunjuk untuk ikut tes urine, ini adalah upaya Polri menunjukkan bahwa kita bersih, tidak perlu berfikir negatif, karena ini bagian dari pembinaan untuk semua personel,” ujarnya.
Jika nanti ada personel yang ditemukan positif, Edy meminta anggotanya jujur dan tidak perlu menutupi alasan dibalik urine yang positif.
Kejujuran akan menjadi barometer untuk menentukan tindakan lebih lanjut secara terukur dan transparan.
“Ceritakan semua pada kami, nanti ada tindakan rehabilitasi dan lainnya, segala sesuatu ada konsekuensinya,” katanya lagi.
Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Nunukan Kompol Sunarto membenarkan statemen Edy Budiarto.
Dia menegaskan, hasil positif tidak melulu akibat amphetamine atau methampetamine sebagai kandungan narkoba.
Ada beberapa faktor lain, seperti penggunaan benzodiazepines, obat medis, serta unsur kimia dalam kandungan isi ulang vapour atau vape.
“Sekarang vape ada isi ulang yang mengandung ganja sintetis, itu makanya ada item yang harus dituliskan di lembar registrasi, agar kita bisa tahu, kandungan positif dalam urine itu apa?” katanya.
Tes urine dilakukan dengan penjagaan ketat Provost. Dari 25 sample urine yang diambil, semua dinyatakan negatif. (Dzulviqor)
