Connect with us

Hi, what are you looking for?

Nunukan

Rahmat Pulang, Mengakhiri Pengembaraan Penuh Maut di Lautan Setelah Kapalnya Karam

NUNUKAN – Raut wajah Rahmat (23), seorang warga asal Pulau Sebatik, akhirnya kembali merekah. Setelah terombang-ambing di lautan lepas, seorang nelayan Malaysia menemukannya.

Ia segera menjalani perawatan intensif di Hospital Tawau karena dehidrasi parah.

Kini, Rahmat bisa bernapas lega dan kembali menginjakkan kaki di tanah air.

Kepulangannya ke Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan, Kalimantan Utara, disambut air mata haru dari keluarganya, sebuah akhir yang manis dari kisah perjuangan hidup di tengah ganasnya samudera.

Pemerintah Indonesia Mengawal Ketat Proses Pemulangan

Konsulat RI di Tawau, Malaysia, memfasilitasi kepulangan Rahmat setelah kondisinya pulih.

Calderon Dalimunthe, Pejabat Protokol Konsuler I Konsulat RI Tawau, dan Ipda Musnih, Wakapolsek Sebatik, menandatangani dokumen serah terima pada Jumat, 1 Agustus 2025.

enyerahan data kesehatan dan surat rujukan dari Hospital Tawau juga dilakukan untuk penanganan lanjutan di RSUD Nunukan jika diperlukan.

“Alhamdulillah, kami bersyukur karena Rahmat selamat dan kembali ke keluarganya,” ujar Konsul RI Tawau, Aris Heru Utomo.

Tragedi di Perairan Sebatik

Rahmat adalah salah satu dari tiga awak kapal kayu bermuatan sembako yang mengalami nasib nahas.

Kapal itu tenggelam di perairan Sebatik pada Sabtu, 19 Juli 2025, setelah dihantam gelombang tinggi dan cuaca buruk.

“Para ABK mencari alat pelampung masing-masing untuk menyelamatkan diri,” terang Komandan Lanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik.

Dari tiga awak, hanya dua yang selamat. Awak kapal Arifin Nurman (29) ditemukan lebih dulu.

Sementara itu, seorang nelayan menemukan Rahmat yang terdampar lebih jauh di perairan Batu Payung, Malaysia.

Sayangnya, nahkoda kapal, Hasim Bin Hatta, meninggal dunia.

Aris Heru Utomo berharap, insiden ini menjadi pengingat bagi para pelaut agar selalu melengkapi diri dengan perangkat keselamatan yang memadai.

Baca Juga:  Masih Banyak Guru Honorer di Dataran Tinggi Krayan Bergaji Rp.100.000 per Bulan

Ia juga menekankan pentingnya membawa dokumen kelayakan berlayar demi keselamatan.

Setibanya di Nunukan, Rahmat langsung menjalani pemeriksaan kesehatan oleh dokter klinik Polres Nunukan.

Kondisinya baik, dan ia pun diserahkan kembali kepada keluarganya.

Akhirnya, Rahmat bisa menutup babak menegangkan dalam hidupnya. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Kabar Lainnya

Nunukan

Irwan Sabri Sebut Ada Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pusat, Namun Tetap Optimistis dengan Penyesuaian Program

Budaya

NUNUKAN, KN – Bumi Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, diuji. Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 yang seharusnya penuh suka cita itu nyaris...

Hukum dan Kriminal

NUNUKAN, KN – Institusi Polri menunjukkan sikap tegas terhadap anggotanya yang terjerumus tindak pidana. Mabes Polri memutuskan nasib empat personel Polres Nunukan yang diduga...

Politik

NUNUKAN, KN – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-26 Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada Minggu (12/10/2025) sejatinya merupakan momen perayaan. Namun, di tengah kemeriahan Sidang...