NUNUKAN – Presiden RI Joko Widodo menyumbang seekor sapi jenis limosin untuk kurban Iduladha 1442 Hijriah di Masjid Agung Al-Mujahidin Nunukan, Kalimantan Utara.
Sapi kurban dengan bobot sekitar 1,1 Ton tersebut dikirim dari Kota Tarakan dan tiba di Nunukan pada Sabtu, (17/07/2021) sekira pukul 23.00 WITA.
Ketua Pengurus Masjid Agung Al-Mujahidin Nunukan, H. Andi Mutamir menyatakan apresiasinya kepada Presiden yang telah menyumbang sapi kurban untuk fakir miskin di Nunukan.
‘’Syukur Alhamdulillah, masjid Agung Nunukan mendapat kepercayaan mengelola hewan kurban dari Presiden. Amanahnya agar dagingnya dibagikan ke fakir miskin dan dhuafa agar bisa merayakan Iduladha meski di tengah pandemi COVID-19,’’ ujarnya, Senin (19/07/2021).
Menyita perhatian masyarakat
Sementara itu, Panitia kurban masjid Agung Al-Mujahidin Nunukan, Jainudin mengatakan keberadaan sapi limosin dari orang nomor satu di Indonesia ini menyita perhatian masyarakat.
‘’Pokoknya tidak berhenti orang melihat, wajar sih karena ini pertama kalinya Masjid Agung mendapat kiriman sapi jenis limosin. Di Nunukan kan adanya hanya jenis sapi Bali atau Sulawesi dan ukurannya jauh lebih kecil dibanding limosin,’’ kata Jainuddin.
Dari perhitungan panitia kurban, sapi tersebut memiliki daging dengan berat bersih sekitar 680 Kg.
‘’Kita sudah petakan para penerima daging kurban, ada sekitar 680 orang di beberapa RT sekitar masjid dan sejumlah lokasi yang terdapat dhuafa dan fakir miskin,’’ katanya lagi.
Lebih lanjut, Jainuddin mengaku kaget dan senang secara bersamaan saat menerima amanah untuk mengelola dan mengurus sapi kurban dari orang nomor 1 di Indonesia ini.
‘’Menerima amanah dari Presiden itu rasanya kaget dan senang bersamaan, apalagi kalau kita melihat di televisi, sapi limosin dengar berat 1,1 ton dihargai sekitar Rp.140 jutaan,’’kata Jainuddin.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kaltara Wahyuni Nuzban mengatakan, setiap tahun, Kaltara mendapat giliran jatah sapi kurban dari Presiden.
‘’Kita selalu distribusikan sapi sumbangan Presiden tiap tahunnya ke sejumlah Kabupaten di Kaltara. Kebetulan tahun ini Nunukan mendapat giliran, semoga menjadi berkah untuk warga perbatasan RI – Malaysia,’’ kata Wahyuni. (Dzulviqor)