NUNUKAN – Masyarakat pedalaman Mansalong, Kecamatan Lumbis, Nunukan, Kalimantan Utara, bersatu dengan kepolisian setempat. Mereka terus mengintensifkan pencarian terhadap seorang bocah yang hanyut di Sungai Dapiton, Mansalong, sejak Minggu (25/5/2025).
Upaya kolaboratif ini membuktikan semangat kebersamaan yang kuat di tengah musibah.
Kapolsek Lumbis, Iptu Adrianus Thalik, secara langsung mengidentifikasi korban sebagai Fikri Haikal (11), warga RT 3, Mansalong.
“Sampai hari ini, kami dan masyarakat terus berupaya menemukan korban,” jelasnya saat dihubungi pada Selasa (27/5/2025).
Detik-Detik Fikri Hanyut
Adapun kronologi insiden tragis ini terungkap. Pada Minggu (25/5/2025) sekitar pukul 16.30 WITA, Fikri Haikal bersama beberapa temannya berenang di Sungai Dapiton.
Diduga kuat, Fikri nekat terjun di aliran air yang sangat deras. Akibatnya, tubuh kecilnya langsung terseret dan terbawa arus yang kuat.
“Korban sempat berhasil dipegang rambutnya oleh temannya. Namun, karena kondisi rambut basah dan licin, pegangan itu akhirnya terlepas. Fikri pun seketika hanyut terbawa derasnya arus Sungai Dapiton,” papar Adrianus.
Dia menambahkan, “Kebetulan sungai baru mengalami banjir, sehingga arusnya masih sangat deras.”
Kondisi ini memperparah situasi pencarian.
Pencarian Manual di Sungai Luas.
Tim gabungan melakukan pencarian korban secara manual, memanfaatkan sejumlah perahu kayu milik masyarakat setempat.
Kendati demikian, medan yang menantang dan kondisi sungai yang besar menjadi hambatan utama bagi tim SAR.
“Kami tetap berkomitmen mencari korban. Memang, kendalanya Sungai Mansalong cukup besar, oleh karena itu pencarian membutuhkan waktu sedikit lebih lama. Namun demikian, kami terus menaruh harapan yang terbaik,” pungkas Adrianus. (Dzulviqor)
