Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kriminal

​Modus Kredit Fiktif: Pasutri Nunukan Luntang-lantung di Salatiga

Laporan Reporter Radio STI (Bekti Vitria Sheina Handayani)

SALATIGA, KN – Pasangan suami istri asal Nunukan, Kalimantan Utara, JT (42) dan TT (34) menghadapi kenyataan pahit. Mereka luntang-lantung tanpa kepastian di Salatiga, Jawa Tengah, sejak 26 November 2025. Aksi licin seorang rekan dekat memicu penderitaan keluarga kecil ini.

​Siasat Licin Nasabah Prioritas

​TT mengenal pelaku sebagai teman tongkrongan di Sebuku bernama Parlan. Pria asal Magetan ini mengaku memegang status nasabah prioritas Bank BRI Unit Magetan. Parlan menawarkan limit kredit modal Rp 1,2 miliar kepada JT. Ia berdalih tidak memerlukan dana jumbo tersebut.

​Parlan menunjukkan tangkapan layar pesan WhatsApp dari petugas bank demi memicu kepercayaan JT. Pesan itu berisi instruksi pengurusan kredit karena bank sudah memberi lampu hijau untuk plafon tersebut.

​”Parlan memperlihatkan WA petugas bank. Petugas menyuruhnya segera mengurus pengajuan karena bank sudah meng-ACC Rp 1,2 miliar,” ungkap TT.

​Menguras Tabungan Korban

​Parlan menggiring korban menuju Jawa untuk mencairkan dana pada 11 Desember 2025. JT menyetujui rencana tersebut. Sebelum terbang, tepatnya pada 17 November, Parlan meminjam uang Rp 28 juta kepada JT. Ia beralasan ingin melunasi utang kepada bos tempatnya bekerja sebagai syarat kepulangan ke Jawa.

​JT meminta istrinya mengirim uang tersebut karena memegang janji pencairan modal. Pada 26 November, mereka berangkat dari Bandara Juwata Tarakan menggunakan pesawat. JT membiayai seluruh ongkos perjalanan rombongan ini.

​Menghilang Saat Hari Pencairan

​Parlan mengarahkan korban untuk menginap di sebuah hotel di Salatiga. Ia berdalih sang istri tinggal di kota tersebut sambil menunggu jadwal bank. Selama di Salatiga, Parlan terus merongrong uang JT hingga mencapai Rp 7.900.000. Alasannya beragam, mulai dari membeli ponsel anak, popok mertua, hingga kitab suci.

​Tepat pada 11 Desember, Parlan mematikan nomor telepon dan menghilang. Ia sempat mengirim pesan suara pada pukul 08.30 WIB. Parlan mengaku menonaktifkan ponsel karena menghindari kejaran bosnya yang juga menagih uang pencairan tersebut.

​Waspada Modus Penipuan Kredit Fiktif

​Kasus ini menguak modus penipuan baru yang mengincar pelaku usaha melalui janji pengalihan limit kredit bank. Pelaku memanfaatkan manipulasi psikologis dan bukti digital palsu berupa percakapan WhatsApp demi mengelabui korban.

​Berdasarkan foto yang beredar, Parlan memiliki ciri fisik berambut pendek, memiliki jenggot tipis di dagu, dan kerap mengenakan peci hitam. Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap tawaran pinjaman modal melalui perantara perorangan yang tidak resmi. Silakan lapor ke kantor polisi terdekat jika melihat pria dengan ciri-ciri tersebut guna mencegah jatuhnya korban baru.

​Nasib Bayi yang Menghadapi Ketidakpastian

​JT melacak keberadaan pelaku menggunakan foto kartu identitas hingga ke Magetan. Ia akhirnya menemukan alamat istri Parlan di Perumahan Stasiun Bringin, Kabupaten Semarang. Namun, JT hanya menjumpai keluarga pelaku. Istri Parlan menyebut suaminya sudah pergi sejak Rabu, 9 Desember dengan tujuan Kalimantan melalui Bogor dan Surabaya.

​Kini JT, istri, dan bayi mereka yang masih kecil menanggung beban hidup berat di Salatiga. Harapan mereka tersisa pada laporan polisi, meski hingga detik ini aparat belum memberikan kejelasan mengenai nasib laporan mereka.

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Kabar Lainnya

Opini

Oleh: Suriadi (Pengurus KNPI Nunukan & Mahasiswa Doktoral Manajemen Pendidikan Islam di Universitas KH Abdul Chalim, Mojokerto Jawa Timur ) ​Bagaimana wajah pendidikan di...

Peristiwa

NUNUKAN, KN – Prajurit Batalyon Kavaleri (Yonkav) 13/Satya Lembuswana menggagalkan penyelundupan 150,32 gram sabu di perbatasan RI-Malaysia, Selasa (23/12/2025). Satuan Tugas Pengaman Perbatasan (Satgas...

Nunukan

NUNUKAN, KN – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Nunukan, memimpin koordinasi pencegahan gangguan keamanan menjelang Natal dan Tahun Baru 2026. Mereka mengumpulkan pemuka...

Nunukan

NUNIKAN, KN – Petugas PLN memulai langkah besar. Mereka akhirnya berhasil menggeser mesin Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menuju dataran tinggi Krayan, wilayah perbatasan...