NUNUKAN, KN – Sejak awal Juli 2025, cuaca ekstrem melanda Nunukan, Kalimantan Utara, menyebabkan pasokan ikan laut di pasar tradisional menipis drastis.
Gelombang tinggi dan angin kencang membuat para nelayan tak dapat melaut, memutus rantai pasokan utama ke daerah tersebut.
Akibatnya, lapak-lapak penjual ikan di pasar terlihat kosong melompong, dan masyarakat pun ramai menyuarakan keluhan di media sosial.
“Sudah sekitar sepuluh hari ikan di pasar kosong. Nelayan tidak melaut karena gelombang besar,” ungkap Arif, seorang pedagang ikan di Pasar Tradisional Jamaker, Nunukan Barat, pada Rabu (23/7/2025).
Dampak Berantai, Nelayan dan Pedagang Merugi, Harga Melambung Tinggi
Kelangkaan pasokan ini tak hanya memukul pendapatan nelayan, tetapi juga berdampak langsung pada para pedagang ikan.
Untuk menyiasati kekosongan lapak, beberapa pedagang terpaksa menjual ikan hasil memancing dan ikan air tawar seperti ikan sungai atau tambak.
“Kalau ikan laut masih sedikit, kami menjual ikan-ikan sungai dan hasil pancingan warga,” tambah Arif.
Situasi ini diperparah dengan kenaikan harga ikan yang signifikan.
Abdul Rahman, Pengawas Perdagangan Ahli Muda Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kabupaten Nunukan, membenarkan minimnya pasokan akibat kondisi cuaca buruk.
“Dari hasil pengamatan Dinas Perdagangan Nunukan, harga ikan di pasar-pasar tradisional Nunukan mengalami kenaikan mencapai Rp5.000,00 per kilogram,” jelas Abdul Rahman.
Sebagai contoh, data Dinas Perdagangan Nunukan mencatat harga ikan layang yang semula Rp35.000,00 kini melonjak menjadi Rp50.000,00 per kilogram.
Hampir semua jenis ikan mengalami kenaikan harga rata-rata Rp5.000,00 per kilogram.
Strategi Pedagang, Mendatangkan Pasokan dari Luar Nunukan
Demi memenuhi permintaan konsumen, beberapa pedagang bahkan mulai memesan ikan dari Sulawesi dan mendatangkan pasokan dari luar Nunukan.
Namun, upaya ini belum sepenuhnya mampu menutupi kebutuhan pasar, sehingga banyak lapak penjual ikan masih terlihat kosong.
“Intinya, ombak besar mengakibatkan pasokan ikan berkurang,” pungkas Abdul Rahman, menegaskan kembali akar permasalahan kelangkaan ikan di Nunukan saat ini. (Dzulviqor)
