NUNUKAN – Dalam sepekan terakhir pelanggan Perusahaan Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Taka Nunukan mengeluh lantaran distribusi air bersih ke rumah mereka terhenti akibat kekeringan yang terjadi di embung inti Sei Bolong.
Direktur Perumda Air Minum Tirta Taka Nunukan, Masdi, menuturkan, pihaknya terpaksa memberlakukan distribusi air bergilir ke pelanggan akibat kekeringan tersebut.
‘’Satu daerah berlainan lokasi, ada yang hujan, ada yang tidak. Permasalahannya adalah, Nunukan tidak memiliki sumber air baku dan hanya mengandalkan tadah hujan,’’ jelas Masdi, Senin (19/12).
Menyusutnya pasokan air di embung Bolong, berdampak pada terganggunya produksi air bersih.
Kata Masdi, saat ini produksi hanya berkisar 25 liter per detik, dari kondisi normal mampu memproduksi 85 liter per detik.
‘’Embung Bolong hanya bisa disedot 30 sampai 20 cm saja saat ini karena penyusutan, itu ada pipa turun yang dibuatkan Balai Wilayah Sungai agak dalam, untuk mengantisipasi musibah atau kekeringan, kalau dipaksa menyedot, mesin akan rusak sehingga harapannya tadah hujan saja, saat ini paling maksimal yang bisa kita ambil di batas 40 liter perdetiknya,’’ urai Masdi.
Sementara itu, untuk mengatasi kelangkaan air bersih kepada pelanggan, Perumda Air Minum Tirta Taka Nunukan, menggandeng BPBD menyuplai air bersih ke wilayah terdampak.
“Kita berdoa semoga hujan turun dan memenuhi embung Bolong, agar suplai air bisa kembali normal,” katanya. (Dzulviqor)
