NUNUKAN – Peta zonasi risiko penularan COVID-19 di Kabupaten Nunukan berubah dari zona kuning (rendah) menjadi zona orange (sedang), sejak hari ini Rabu (23/2).
Juru Bicara Satgas COVID-19 Nunukan Sabarudin menjelaskan perubahan dimaksud merujuk hasil surveilan epidemiologi / risiko penularan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan P2KB Kabupaten Nunukan.
“Indikatornya dari jumlah kasus aktif pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 terus bertambah,” jelas Sabarudin, saat dikonfirmasi.
Dia menambahkan, pihaknya masih belum dapat memastikan varian virus yang menular di masyarkat akhir-akhir ini.
Sebab, pengiriman sampel baru dilakukan kemarin untuk mengetahui varian dimaksud.
“Biasanya seminggu baru ada hasilnya,” katanya.
Lebih lanjut, Sabarudin menuturkan kasus aktif warga yang terpapar virus hari ini, berjumlah sebanyak 511 orang.
“Hari ini penambahan kasus aktif sebanyak 12 kasus, dan ada 6 pasien dinyatakan sembuh / selesai menjalani isolasi,” lanjutnya.
Sementara itu, pasien yang menjalani perawatan di RSUD Nunukan bertambah menjadi sembilan orang.
“Tujuh orang di rawat di ruang isolasi COVID-19, satu orang di ruang suspek, dan ada satu pasien yang ditempatkan di ruang ICU COVID-19,” kata Sabarudin.
Pasien yang menjalani isolasi mandiri menurut data Satgas COVID-19 Nunukan berjumlah sebanyak 409 orang.
“Di pusat karantina Rusunawa Nunukan Selatan saat ini terdapat 93 orang,” tambahnya.
Untuk diketahui, Pemkab Nunukan juga mengeluarkan kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang berlaku mulai besok, Kamis (24/2).
Hal itu dilakukan guna menekan lonjakan penularan kasus COVID-19 yang terjadi. (Hadi Trisno Nugroho)
