Connect with us

Hi, what are you looking for?

Nunukan

Invasi Senyap di Balik Cuaca Tak Menentu di Nunukan

Cuaca Ekstrem Memaksa Ular Masuk ke Rumah Warga

NUNUKAN,KN — Hujan yang diselingi panas menyengat memaksa ular-ular keluar dari habitatnya. Ironisnya, hewan-hewan melata itu seakan menjadi tamu tak diundang di sejumlah rumah warga di Nunukan, Kalimantan Utara.

Merujuk data, sepanjang Januari hingga Juli 2025, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkar) Nunukan mengevakuasi 125 ekor ular dari dalam rumah penduduk.

Angka itu diprediksi terus meningkat, bahkan bisa melampaui rekor tahun 2024 yang mencapai 190 evakuasi.

Aristra Pratama Sanmigo, Kasi Rescue Disdamkar Nunukan, menegaskan, fenomena ini tidak terjadi karena rusaknya habitat. “Faktor utama ular muncul di pemukiman warga, lebih kepada perubahan cuaca dan kondisi geografis,” ujarnya, Rabu 6 Agustus 2025.

Ia menjelaskan, cuaca ekstrem di Nunukan belakangan ini memaksa hewan berdarah dingin ini mencari tempat yang lebih sejuk dan aman. Tak heran, rumah-rumah warga yang lembap dan gelap menjadi sasaran empuk.

Ular yang petugas evakuasi pun beragam. Dari jenis sanca yang membelit, ular belang, hingga yang paling mendominasi adalah kobra, baik kobra jawa maupun king kobra.

Ular kobra dikenal sensitif terhadap perubahan suhu, sehingga cuaca yang tidak menentu mendorong mereka untuk berpindah.

Peringatan bagi Warga dan Petugas

Meningkatnya laporan ini, menurut Aris, menunjukkan kesadaran warga yang semakin tinggi.

“Masyarakat semakin menyadari pentingnya evakuasi hewan liar yang membahayakan dan semakin paham cara melaporkan kejadian tersebut,” imbuhnya.

Meskipun demikian, Aris mengimbau warga agar tetap waspada, karena musim penghujan di Nunukan masih menyimpan potensi tinggi akan ancaman ular.

Petugas Disdamkar Nunukan juga mengintensifkan upaya pencegahan kebakaran dan edukasi keselamatan bagi masyarakat, termasuk kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi ancaman dari hewan melata ini.

Fenomena ular di Nunukan menjadi cermin dari alam yang mulai tak seimbang.

Baca Juga:  Bupati Nunukan: Perda Pajak & Retribusi Disempurnakan Demi Kemajuan!

Perubahan iklim dan cuaca ekstrem tak hanya memicu bencana, tetapi juga pergerakan senyap dari satwa liar, memaksa kita untuk hidup berdampingan dengan kewaspadaan yang lebih tinggi. (Dzulviqor)

Loading

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Kabar Lainnya

Nunukan

Polisi Selidiki Kejanggalan di Perusahaan Plat Merah

Nunukan

NUNUKAN – Bank Rakyat Indonesia (BRI) cabang Nunukan, merilis hasil investigasi kasus hilangnya uang nasabah bernama Betris, senilai kurang lebih Rp. 384 juta, Selasa,...

Hukum

Menanggapi keterlibatan dua angotanya, Syaiful menegaskan, tidak ada toleransi bagi anggotanya yang terlibat penyalahgunaan narkoba.

Olahraga

NUNUKAN – Sabri, salah satu Atlet panjat tebing asal Nunukan, yang pernah meraih medali emas (perorangan) pada PON XVII 2012 di Riau, Perunggu (perorangan)...