NUNUKAN, KN – Sebuah kapal pengangkut sembako tenggelam di perairan Tanjung Aru, Pulau Sebatik, kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia di Nunukan, Kalimantan Utara, pada Sabtu (19/7/2025) sekitar pukul 23.00 WITA.
Insiden ini menyebabkan dua Anak Buah Kapal (ABK) hingga kini masih dinyatakan hilang.
Dua ABK yang keberadaannya masih tim cari adalah:
1. Hasim bin Hatta (35), nakhoda kapal, beralamat di Jalan Usman Harun RT. 001, RW. 001, Desa Sungai Pancang, Kecamatan Sebatik Utara, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
2. Rahmat (29), warga Jalan Yos Sudarso RT. 12, RW. 000, Desa Tanjung Karang, Kecamatan Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara.
Danlanal Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, membenarkan kejadian tersebut. Ia menjelaskan, pihaknya menerima laporan dari Arman, pemilik kapal sekaligus warga Desa Bukit Aru Indah, Sebatik Timur, pada Minggu (20/7/2025) pukul 10.00 WITA.
“Bapak Arman melaporkan perahunya yang bermuatan sembako tenggelam di Perairan Tanjung Aru,” ungkap Primayantha.
Kapal nahas tersebut membawa total tiga ABK.
Beruntungnya, tim penyelamat berhasil menemukan satu ABK lainnya, Arifin Nurman (29), dalam keadaan selamat.
Arifin, dengan alamat KTP Jalan Sulili Timur, RT 01, RW 01, Kelurahan Maminasae, Kecamatan Paletean, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, ditemukan oleh ABK kapal penumpang reguler Sadewa Ekspress yang hendak berangkat ke Kota Tarakan, sekitar pukul 10.00 WITA.
Mereka segera mengevakuasi Arifin ke Puskesmas Sebatik Timur.
Melalui keterangannya, Arifin mengungkapkan bahwa kapal tenggelam akibat terjangan angin kencang dan gelombang tinggi yang melanda perairan pada Sabtu (19/7/2025) sekitar pukul 23.00 WITA.
Merespons hal ini, Prajurit TNI Angkatan Laut Nunukan masih terus melakukan upaya pencarian terhadap Hasim dan Rahmat. (Dzulviqor)
