NUNUKAN, KN – Kabar duka menyelimuti warga nelayan di perairan Nunukan, Kalimantan Utara.
Pencarian Firmansyah (46), nelayan yang hilang akibat kapal jongkongnya dihantam ombak dahsyat, berakhir tragis.
Awalnya, laut menjadi sumber penghidupan Firmansyah. Namun, pada Kamis (14/8) pagi, laut justru mengembalikan jasadnya.
Seorang nelayan bernama Wa’Nimbang menemukan jasad Firmansyah mengambang di pondasi rumput laut miliknya.
Penemuan ini mengakhiri operasi pencarian yang baru berjalan dua hari.
Kabar duka ini sontak mengheningkan tangis dan doa keluarga Firmansyah yang sejak semalam menanti kepulangannya.
Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Nunukan, Letkol Laut (P) Primayantha Maulana Malik, membenarkan kabar tersebut.
“Pukul 08.30 Wita, kami mendapat kabar keberadaan target pencarian dari nelayan bernama Wa’Nimbang,” ujarnya.
Jasad Firmansyah ditemukan di pondasi rumput laut pada koordinat 3°54’37.4″ LU dan 117°52’33.4″ BT.
“Kami mengevakuasi korban ke Balansiku, Sebatik Barat,” lanjut Primayantha.
Kronologi Kejadian
Firmansyah, warga Desa Tanjung Harapan, Sebatik Timur, hilang saat melaut bersama dua rekannya, Sahril (34) dan Agus (28).
Peristiwa nahas itu terjadi pada Rabu (13/8) dini hari, sekitar pukul 01.30 Wita.
Saat itu, gelombang besar menghantam kapal jongkong mereka yang sudah memuat sekitar 1 ton rumput laut di perairan Tanjung Haus.
Setelah kapal karam, gelombang melemparkan ketiga nelayan itu ke laut, lalu menyeret mereka.
Sahril sempat berpegangan pada sisa perahu, sementara Firmansyah dan Agus terpisah.
Beruntung, Agus berhasil diselamatkan oleh nelayan lain, Junaidi, sekitar pukul 05.00 Wita setelah mendengar teriakannya minta tolong.
Dua jam kemudian, Wawan, nelayan pemukat rumput laut lainnya, juga menemukan Sahril.
Sayang, nasib berkata lain bagi Firmansyah. Ia tak seberuntung dua rekannya.
Laut akhirnya mengembalikan jasadnya, mengakhiri penantian keluarga dengan kabar yang menyayat hati. (Dzulviqor)
