NUNUKAN – Cecep Bagja Pratama (28), pemuda asal Garut Jawa Barat yang rela terbang ke Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara demi menikahi kekasihnya Elisa (53), viral dan menjadi bahan perbincangan khalayak.
Beragam komentar ucapan selamat dari netizen terhadap kabar pernikahan yang terpaut usia dua puluh lima tahun dari pasangan tersebut.
Apalgi sosok Elisa yang merupakan PNS di salah satu instansi di Nunukan cukup di kenal oleh masyarakat.
Di balik kisah viral pernikahan tersebut, muncul sosok lain yaitu Astrid Alfiyah (31) yang merupakan istri sah Cecep.
Dihubungi Kabarnunukan.com, Astrid menuturkan pernikahannya bersama Cecep sudah berjalan selama sembilan tahun.
Mereka juga telah dikaruniai buah hati, yakni anak pertama berjenis kelamin laki-laki yang lahir kembar saat ini keduanya berusia sembilan tahun.
Sementara anak kedua dan ketiga berjenis kelamin perempuan, yang paling bungsu berusia satu tahun enam bulan.
‘’Saya ikhlas lahir batin, semoga Aa Cecep Samawa (Sakinah Mawaddah Warohmah), tolong segera ceraikan saya,’’ ujar Astrid, Selasa (20/4/2021).
Saat ini, wanita yang tinggal di Cibitung Babakan RT.005 RW.002, Telaga Asih Cikarang Barat kota Bekasi ini, berupaya melupakan Cecep dan ingin fokus membesarkan empat orang anaknya.
Astrid tak mau berbicara banyak terkait suaminya Cecep, ia hanya mengaku sering tersakiti dan tidak ingin membuka luka yang menjadi aib bagi keluarganya.
‘’Kalau dibilang tegar ya tegar, kalau dibilang biasa sih biasa. Udah atuh, ilokan laki begitu ditangisin bae?’’ katanya.
Ujian rumah tangga untuk keluarga kecil Cecep dan Elisa.
Terbukanya fakta bahwa Cecep masih memiliki istri dengan 4 anak, tidak membuat pandangan Elisa berubah terhadap suami yang baru menikahinya.
Elisa mengatakan, komentar miring netizen di Facebook dianggap sebagian kecil dari ujian rumah tangga yang sedang mereka jalani.
‘’Saya sudah berusia matang, saya memilih berfikir bijak. Jadi adanya cibiran dan kalimat nyinyir untuk keluarga kecil saya itu hanya kerikil. Perasaan saya tidak berubah, tetap sayang dan cinta sama Ayah Cecep,’’ katanya mantap.
Elisa mengaku sudah tahu status Cecep. Sejak awal kenal, Cecep sudah bercerita kalau dia gagal membina rumah tangga dan ingin serius menikahi Elisa sebagai masa depannya.
Belum adanya perceraian dari Cecep dan Astrid, tidak menjadi halangan untuk menyatukan perasaan cinta mereka.
Elisa bersedia dinikahi secara siri pada 13 April 2021, tepat pada 1 Ramadan 1442 Hijriah.
‘’Yang penting sah di mata agama dulu. Kalau sah menurut hukum masih menunggu surat cerainya ada,’’ katanya.
Panggilan Aa untuk Cecep, sudah berubah menjadi Ayah Cecep sejak kalimat ijab kabul terucap.
Sambil menanggapi pertanyaan kabarnunukan.com, beberapa kali Elisa memanggil Ayah Cecep dengan mesra.
Keduanya seringkali saling memandang penuh perasaan, seakan takut kehilangan satu sama lain.
‘’Ada chat Ayah Cecep yang masih saya simpan. Ayah Cecep bilang dia ingin hijrah, pindah dari Garut dan memulai semuanya dari awal di Nunukan’’ jelas Elisa.
Janji setia Cecep untuk Elisa.
Ketulusan dan ketegaran Elisa, membuat Cecep terharu. Ia berjanji akan membalas Elisa dengan kesetiaan.
‘’Sebenarnya yang saya khawatirkan nama baik bunda jadi jelek karena saya. Tapi bunda dengan keyakinannya justru menguatkan saya. Saya akan selalu ada buat bunda,’’ kata Cecep.
Cecep juga sudah menghubungi anak-anak Elisa di Samarinda. Ia berpesan agar keduanya tidak usah mengkhawatirkan bundanya.
Cecep juga tidak membantah ia telah meninggalkan istrinya. Namun itu sudah terjadi sejak Oktober 2020, dan menurutnya itu menjadi akhir rumah tangganya bersama Astrid Alfiyah.
Cecep mengaku sudah meminta Astrid untuk mengurus surat cerai. Ia juga bersedia jika Astrid memintanya untuk mengurus empat orang anaknya.
‘’Kalau istri saya (Astrid) menyerahkan 4 anak saya, akan saya bawa ke Nunukan. Bunda Elisa juga bersedia mengasuh mereka, biar rame katanya gak sepi begini karena kami cuma berdua disini’’ kata Cecep. (Dzulviqor)
